Sampai Kapan Suhu Dingin akan Berlangsung di Bandung?

Tercatat hingga kemarin, suhu terendah yang terjadi di Bandung mencapai 16,4 derajat Celcius.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jul 2018, 08:02 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2018, 08:02 WIB
Sambut Pagi di Gedung Peninggalan Belanda Terindah di Indonesia
Gedung Sate. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung memprediksi suhu dingin yang terjadi di sebagian wilayah Jawa Barat akan berlangsung hingga September 2018.

"Selama periode musim kemarau Juni-September suhu udara relatif lebih dingin bila dibandingkan periode musim hujan," ujar Prakirawan BMKG Klas 1 Bandung, Iid Mujtahidin, di Bandung, Jumat, 6 Juli 2018, dilansir Antara.

Iid mengatakan, dari pantauan alat pengukur suhu udara, tercatat pada Juli tahun ini, suhu minimum hingga mencapai 16,4 derajat Celcius yang terjadi kemarin. Sementara, kelembaban relatif rendah yang berada pada nilai 38 persen.

Fenomena suhu dingin ini, kata dia, disebabkan ada dua faktor. Pertama di wilayah Benua Australia sedang terjadi musim dingin yang puncaknya terjadi di antara Juli, Agustus, dan September.

"Angin pasat tenggara atau timur yang bertiup dari Benua Australia membawa massa angin dingin hingga ke wilayah Jawa Barat," kata dia.

Faktor yang lainnya yakni di utara khatulistiwa tepatnya di sebelah timur laut Filipina tengah terjadi Badai Maria. Hal itu berdampak pada kecepatan angin yang melewati Jawa Barat relatif kencang, berkisar antara 36-45 km/jam.

Badai Maria ini menyebabkan masa angin dingin Australia terbawa dengan cepat, khususnya ke wilayah Jabar. Tak hanya itu, badai ini juga turut memengaruhi tinggi gelombang maksimum di pantai selatan Jawa Barat. Tinggi gelombang bisa mencapai empat meter dari Jumat hingga Sabtu (7/7/2018).

"Kami imbau juga kepada nelayan untuk tidak melaut terlebih dahulu, atau masyarakat yang masih menikmati liburan di sekitar pesisir pantai untuk berhati-hati, terutama di perairan sebelah selatan Jawa Barat," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya