Liputan6.com, Thailand "Kami tidak marah padamu (anak tim sepak bola Thailand). Tolong jaga dirimu baik-baik dan tutup badanmu dengan selimut. Pasti di sana (gua Thailand) dingin. Kami mengkhawatirkanmu."
Itulah sepenggal kalimat yang menyayat hati dari orangtua tim sepak bola Thailand. Mereka tak pernah putus asa dan terus menantikan kabar anak yang terjebak di dalam gua selama lebih dari dua minggu.
Advertisement
Baca Juga
Walaupun seluruh tim sepak bola Thailand sekarang sudah berhasil diselamatkan dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit, ada rasa haru yang membekas saat membaca kembali surat-surat tersebut.
Dengan tim penyelam sebagai perantara, surat yang ditulis orangtua anak-anak kesebelasan Wild Boars itu dikirimkan kepada buah hati mereka yang saat itu masih terjebak dalam gua.
Banyak orangtua mengungkap, mereka tidak marah pada anak mereka karena pergi ke gua. Mereka juga tidak menyalahkan pelatih tim sepak bola, Ekapol Chatarawong (25) karena menempatkan anak-anak mereka dalam bahaya.
Berikut ini, kalimat dalam isi surat orangtua yang ditujukan kepada pelatih.
"Tolong, jangan menyalahkan dirimu (pelatih) sendiri karena ini."
"Kami ingin Anda yakin, tidak ada orangtua yang marah atau marah kepada Anda. Semua orang mendukung Anda."
"Terima kasih banyak telah membimbing anak-anak kami. Anda pergi ke gua bersama anak-anak kami. Dan Anda harus ke luar bersama mereka. Bawalah anak-anak kami dan dirimu keluar dari gua Thailand dengan aman," tulis orangtua, sesuai dikutip dari MSN, Jumat (13/7/2018).
Â
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Minta maaf
Pelatih sepak bola meminta maaf kepada orangtua pada kiriman surat pertama karena menempatkan anak-anak dalam bahaya. Ia juga menulis, detik-detik terjebak di dalam gua.
Ketika berjalan masuk ke gua, hujan mulai turun dengan cepat. Air memenuhi gua dan menghalangi pintu keluar gua. Ketika permukaan air kian di dalam gua, anak-anak masuk lebih dalam untuk mencari tempat perlindungan.
Anak laki-laki juga mengirim ungkapan cinta dan permohonan kiriman makanan kepada keluarga. Angkatan Laut Thailand (Thai Navy Seals) yang membantu memimpin operasi penyelamatan menyampaikan surat yang ditulis oleh anak-anak dan pelatih kepada keluarga.
Mereka memberi tahu, tim sepak bola dalam keadaan baik-baik saja. Tim penyelamat juga memberikan pertolongan makanan dan minuman selama mereka terjebak di gua. Setelah ditemukan, anak-anak tim Wild Boars dan pelatih mereka kemudian ditemani oleh tiga orang Navy Seals dan seorang dokter di dalam gua, sampai mereka diselamatkan dan dibawa keluar.
Advertisement
Rindu pulang ke rumah
Dalam surat yang ditulis anak-anak, mereka memberi tahu keluarga betapa mereka merindukan orangtua dan ingin pulang ke rumah. Anak-anak juga pelatih mendambakan, makanan favorit mereka, seperti ayam goreng dan daging babi goreng.
Kerinduan orangtua juga terbaca dari kalimat yang haru.
"Dear Knight (Peerapat Som-Piengjai), Ayah dan ibu sedang menunggu untuk mempersiapkan pesta ulang tahunmu. Tolong segera keluar dan tetap sehat," salah satu orangtua menulis.
"Ayah dan ibu ingin melihat wajah kamu. Kami berdoa agar kamu dan teman-teman dapat segera bertemu kami," tulis orangtua dari anak lelaki, Adul Sam-On.
Semangat untuk bertahan hidup
Yang tak kalah mengharukan, ibu dari anak laki-laki termuda dalam kelompok, Titan (11) (Cha-nin Viboon-Rungrueng) menyemangati agar anaknya tetap kuat.
"Titan, ibu sedang menunggumu. Ibu mencintaimu dan sangat merindukanmu. Bersabarlah. Ibu mendukungmu, Nak! Tetap kuatlah," tulis sang ibu dalam suratnya.
"Ibu memberimu dukungan sepanjang waktu. Aku sangat mencintaimu. Ayahmu juga merindukanmu dan sangat mencintaimu."
Advertisement
Persiapan ke luar gua
Proses penyelamatan anak-anak dan pelatih tim sepak bola dari dalam gua membutuhkan persiapan matang. Bukan hanya persiapan peralatan penyelamatan dari tim penyelamat, melainkan mempersiapkan anak-anak dan pelatih untuk dibawa keluar.
Tim penyelam menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengajari mereka cara menggunakan masker scuba untuk bernapas di bawah air. Mereka juga diajari melakukan manuver untuk melewati lorong-lorong yang banjir dengan tangki udara.
Proses penyelamatan dan pengeluaran anggota tim ini berlangsung selama tiga hari. Di hari Minggu, 8 Juli 2018, 4 anak pertama dibawa keluar. Hari Senin, 9 Juli 2018, 4 orang anak lainnya diselamatkan. Dan akhirnya, sekitar pukul 6 sore waktu setempat pada hari Selasa, 10 Juli 2018, seluruh tim berhasil dikeluarkan dari gua. Ditandai munculnya anak terakhir dengan selamat diikuti oleh pelatih.Â