Saman Kunan Korbankan Nyawa demi Selamatkan Tim Sepak Bola Thailand yang Terjebak di Gua

Sekalipun berhasil menyelamatkan para korban, misi di gua Thailand ini harus mengorbankan nyawa salah satu petugas penyelamatnya.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Jul 2018, 09:42 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2018, 09:42 WIB
9 Hari Hilang di Gua, 12 Remaja Thailand Ditemukan Kurus Kering
Tentara Thailand membawa tali untuk menyelamatkan tim sepak bola remaja Thailand dan pelatihnya yang terjebak di sebuah gua di Chiang Rai, Thailand, Senin (2/7). Unit penyelam AL Thailand menyebut korban diberi makan jel energi. (ROYAL THAI NAVY/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Salah seorang penyelam yang bertugas dalam misi penyelamatan 12 remaja Thailand dan satu pelatihnya di dalam gua, meninggal dunia. Ucapan duka sekaligus pujian mengalir pada Saman Kunan.

Melansir the Guardian pada Rabu (11/7/2018), mantan angkatan laut Thailand itu meninggal dalam usia 38 tahun. Dia mengembuskan napas terakhir pada 6 Juli, ketika menempatkan oksigen di sepanjang sistem gua bawah tanah untuk membantu tim sepak bola Wild Boars yang terjebak.

Mengutip New York Post, Kunan meninggal karena kehabisan udara ketika melakukan misi tersebut. Dia mempertahankan pasokan udara di dalam gua untuk anak-anak dan menjadikan mereka sebagai prioritas utama. 

Menurut wakil komandan militer Chalongchai Chaiyakham, kehadiran ratusan pekerja penyelamat dalam gua membuat pasokan udara menipis dan menurunkan oksigen dalam ruangan hingga sekitar 15 persen.

Kunan tidak sadarkan diri saat melakukan perjalanan kembali ke kamar ketiga yang berlokasi sekitar 1,5 kilometer dalam gua. Salah seorang temannya mencoba untuk menyelamatkan nyawanya, tapi tidak berhasil.

Tubuhnya telah dikirim ke Bandara Bangkok dan akan dimakamkan oleh pihak Kerajaan Thailand.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

 

Duka dan Kebanggaan

Mengutip dari 9news.com.au, istri Kunan, Waleeporn mengatakan pada BBC: "Seperti saya sudah mati, tetapi saya masih hidup."

"Namun kugunakan kebanggaan untuk menekan kesedihanku," tambahnya.

Seketika, media sosial dipenuhi ucapan duka sekaligus rasa bangga atas pahlawan di dunia nyata tersebut.

"Kepemimpinan dan kepahlawanan Saman Kunan dan semua orang yang berkontribusi dalam penyelamatan, adalah contoh bagi kita bahwa kemanusiaan ada pada saat yang terbaik," tulis Dr Paul Monaghan di Twitter.

"Saat kita merayakan berita bahwa ke-12 anak laki-laki dan pelatihnya diselamatkan dari gua Thailand... Mari kita mengingat dan kirimkan doa pada keluarga dari pemberani Thailand penyelam #NavySEAL Saman Kunan yang kehilangan nyawanya membawa oksigen ke anak-anak," tulis pengguna Twitter, Steven George.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya