Liputan6.com, Jakarta Leukemia atau kanker darah lebih banyak menyerang anak-anak. Gejala dan penyebabnya belum diketahui pasti hingga kini. Namun, sebuah studi menunjukkan, kondisi yang terlalu bersih meningkatkan risiko leukemia pada anak-anak.
Anak-anak yang secara genetik memiliki risiko leukimia, secara signifikan lebih mungkin untuk terserang kanker darah ini jika mereka sama sekali tak pernah terpapar kuman.
Baca Juga
Menurut Profesor Mel Greaves, dari The Institute of Cancer Research, London, leukemia pada anak-anak sebenarnya dapat dicegah dengan membiarkan mereka hidup 'bebas'. Dengan mengekspos bayi pada bakteri yang tak berbahaya, akan membangun kekebalan tubuhnya secara aman.
Advertisement
Kanker darah pada anak-anak sangat umum di masyarakat makmur, yang mungkin disebabkan oleh orang-orang yang lebih sadar akan kebersihan, seperti yang ditulis dalam jurnal Nature Reviews Cancer, melansir Daily Mail.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Â
Â
Kekebalan tubuh kunci lawan kanker
Temuan ini juga diperkuat dengan sebuah penelitian yang melibatkan sekelompok tikus. Setiap tikus yang diteliti memiliki genetik yang cenderung mengarah pada leukemia dan hidup di lingkungan yang bebas kuman.
Hasilnya, kekebalan tubuh tak terbangun dengan baik dan sangat mudah terpapar oleh virus. Risiko berkembangnya leukemia pada tikus pun sangat besar.
Namun, peneliti menambahkan, orangtua tak perlu teralu khawatir dengan penelitian ini. Dr Alasdair Rankin, direktur penelitian di badan amal kanker darah Bloodwise menjelaskan, kekebalan tubuh yang kuat di awal kehidupan adalah cara terbaik untuk mengurangi terjadinya risiko kanker.
Advertisement