Karawang Waspadai Ancaman Penyakit Antraks pada Hewan Kurban

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat mewaspadai ancaman hewan kurban yang terjangkit Anthrax menjelang Idul Adha 2018

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Agu 2018, 14:30 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2018, 14:30 WIB
20160903-Idul-Adha-Jakarta-Qurban-YR
Sejumlah hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (3/9). Untuk harga Kambing dijual dengan harga Rp2,2-5,5 juta, sedangkan harga sapi Rp18-35 juta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

 

Liputan6.com, Jakarta Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat mewaspadai ancaman hewan kurban yang terjangkit antraks menjelang Idul Adha 2018. Karawang menjadi salah satu daerah yang disebut-sebut sebagai daerah yang rawan antraks.

"Kita juga menerima kiriman (hewan qurban) dari luar kan yah, nanti akan kita periksa di lokasi cek point," ujar Kadis Pangan dan Peternakan Provinsi Jabar, Dewi Sartika, di Bandung, Rabu.

Ia menjelaskan, pengawasan hewan kurban itu akan bekerja sama dengan tempat potong hewan, dokter hewan dari IPB dan Unpad, untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum didistribusikan.

Apalagi Jabar akan kedatangan hewan kurban yang berasal dari wilayah yang rawan terjadi endemik antraks seperti Jateng, Yogyakarta, Jatim, NTT dan NTB.

"Di Jabar itu ada lima Kabupaten dan tiga kota (yang rawan antraks) diantaranya Bogor, Bekasi, Purwakarta, Karawang, Subang, Bogor, Depok dan Bekasi. Tapi walau sekarang kasus Anthrax belum ada yah, tapi kita tetap awasi dan cegah," kata dia.

Selain pengawasan, upaya Pemprov Jabar mencegah hewan agar terbebas dari antraks yakni dengan melakukan vaksinasi terhadap hewan kurban yang berasal dari Jabar maupun luar daerah.

Pemerintah akan menyiapkan 29 ribu lebih vaksin, yang akan difokuskan untuk dilakukan vaksinasi di daerah atau desa yang disinyalir terpapar antraks. (Antara/Asep Firmansyah )

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya