Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Tren Seks Berbahaya di Usia 40-an

Ada tren seks berbahaya yang harus dipahami bagi pasangan usia 40-an tahun.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 08 Agu 2018, 22:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2018, 22:00 WIB
Seks Pada Lansia
Ada tren seks berbahaya yang melanda pasangan usia 40-an tahun.

Liputan6.com, Inggris Ada tren seks berbahaya yang melanda pasangan usia 40-an. Hampir setengah orang yang berusia 40-an secara teratur melakukan hubungan seks tanpa kondom.

Temuan baru soal tren seks tersebut dari penelitian di Inggris. Para peneliti melakukan studi mengenai seks di usia paruh baya.

Ternyata sebagian besar orang Inggris paruh baya mengabaikan risiko penularan infeksi menular seksual (IMS) dan berhubungan seks tanpa kondom. Kondisi itu menyebabkan dua dari setiap 100 orang kena IMS di usia 40-an tahun.

Sesuai dilansir dari Devon Live, Rabu (8/8/2018), dari 2.000 partisipan, sepertiga partisipan mengabaikan alat kontrasepsi karena mereka tidak lagi khawatir tentang kehamilan.

Studi juga menemukan, 36 persen pria dan 24 persen wanita mengalami hubungan seksual yang gagal. Hal ini dipengaruhi disfungsi ereksi (kegagalan ereksi).

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Efek disfungsi ereksi

Atasi Disfungsi Ereksi dengan 7 Makanan Ini
Efek disfungsi ereksi juga bisa terjadi.

Jane Devenish, apoteker di Well Pharmacy, yang terlibat dalam penelitian menyarankan, pasangan paruh baya 40-an tahun mempraktikkan seks aman.

"Adanya bukti IMS sedang meningkat Inggris, kami sarankan orang-orang yang secara aktif bercinta pada usia berapa pun untuk menggunakan kondom. Ini juga untuk melindungi diri mereka sendiri terhadap IMS dan kehamilan yang tidak direncanakan," papar Jane.

Penelitian pun mengungkap, beberapa kendala untuk menemukan gairah cinta di atas usia 40 tahun. Kendala berupa kurangnya kepercayaan diri, masalah kesehatan, dan disfungsi ereksi.

"Empat puluh persen mengaku, disfungsi ereksi membuat mereka merasa khawatir tentang hubungan seks. Sebanyak 25 persen punya kepercayaan diri yang minim akibat disfungsi ereksi," Jane menambahkan.

Stres dan terlalu banyak minum alkohol

Minuman Beralkohol Vodka
Stres dan terlalu banyak minum alkohol jadi penyebab disfungsi ereksi. (iStockphoto)

Lebih dari dua pertiga orang dewasa yang berusia di atas 40 tahun percaya, disfungsi ereksi disebabkan stres dan terlalu banyak minum alkohol.

“Banyak pria mengalami saat-saat ketika mereka berjuang untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Ini biasanya karena stres, kelelahan atau terlalu banyak minum alkohol. Tidak perlu khawatir," Jane melanjutkan.

Namun, jika masalah ereksi terus terjadi menjadi penyebab masalah kesehatan lain, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi atau diabetes.

Pakai Viagra

Ilustrasi obat kuat viagra
Obat kuat viagra digunakan untuk atasi disfungsi ereksi. (iStock)

Hasil penelitian memaparkan, ada 17 persen partisipan yang mencoba Viagra bersama pasangan. Mereka menggunakan obat untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi saat berhubungan seks.

Namun, 35 persen dari partisipan yang telah mencoba Viagra percaya. Viagra akan membuat mereka lebih lama bertahan di ranjang, sedangkan 31 persen berpikir, viagra akan meningkatkan kinerja seksual.

Sementara itu, 16 persen menggunakan Viagra dengan harapan akan meningkatkan dorongan seksual.

“Viagra sangat efektif, tetapi hanya sebagai pengobatan untuk disfungsi ereksi, yang kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Kami justru mendorong para pria untuk mencari perawatan yang tepat," Jane melanjutkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya