Kenapa Atlet Asian Games 2018 Harus Divaksinasi?

Untuk mencegah penyakit, atlet Asian Games juga harus tetap menerima vaksinasi.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 18 Agu 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2018, 13:00 WIB
Sepak Bola : Indonesia Vs Laos
Striker Indonesia, Alberto Goncalves, menendang bola saat pertandingan melawan Laos pada laga Asian Games di Stadion Patriot, Jawa Barat, Jumat (17/8/2018). Indonesia menang 3-0 atas Laos. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta Bagi seorang atlet, selain makanan yang harus dijaga dan juga latihan untuk memberikan yang terbaik, vaksinasi juga dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mereka. Terutama, dalam ajang kelas dunia seperti Asian Games 2018.

Pemberian vaksin sendiri ditujukan agar mereka terjaga dari berbagai penyakit. Apalagi, atlet Asian Games 2018 harus menjaga tubuhnya untuk tetap bugar, prima, dan siap bertanding kapan pun.

Mengutip dr. Alvin Nursalim dari tulisannya di Klikdokter.com, seorang atlet Asian Games atau ajang olahraga lainnya sering bepergian ke luar negeri. Ini membuat mereka lebh rentan terserang berbagai penyakit infeksi.

"Parahnya lagi, atlet juga sering berkontak dengan atlet dari negara lain, yang memungkinkan perpindahan kuman penyebab penyakit lebih mudah terjadi," tulis dokter Alvin.

Dokter Alvin sendiri menyarankan beberapa vaksin yang bisa diberikan pada para atlet Asian Games. Vaksin tersebut adalah: tetanus, difteri, pertusis, influenza, hepatitis A, hepatitis B, campak, dan varicella.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mencegah Hepatitis B

Pleumjit Thinkaow
Pleumjit Thinkaow akan menjadi pembawa bendera Thailand di opening ceremony Asian Games 2018. (AFP/ Toshifumi Kitamura)

Untuk vaksin tetanus dan difteri sendiri biasanya diberikan pada masa kanak-kanak. Namun bukan berarti atlet dewasa tidak boleh mendapatkannya.

"Atlet dewasa tetap perlu mendapatkannya lagi dengan tujuan mendorong imunitas terus aktif," kata Alvin.

Selain itu, bagi atlet yang bertanding dengan kontak fisik seperti sepak bola atau tinju, juga disarankan untuk diberi vaksin hepatitis B. Ini dikarenakan virus hepatitis B bisa berpindah melalui darah atau cairang genital.

"Sehingga, atlet yang kerap melakukan pertandingan dengan kontak tubuh seperti sepak bola atau tinju lebih berisiko untuk mengalaminya," tulis Alvin menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya