Liputan6.com, Jakarta Sebagian orangtua melarang anak bermain tanah. Padahal, bermain tanah dapat meningkatan kekebalan tubuhnya.Â
Penelitian yang dilakukan ilmuwan University of Chicago di bidang microbial ecosystems mengungkapkan bahwa mencegah anak bermain tanah justru mengganggu sistem imunitas anak.
Baca Juga
Jack Gilbert, penulis penelitian, mengatakan dalam buku Dirt Is Good: The Advantage of Germs for Your Child's Developing Immune System, mengatakan bahwa 'langkah pencegahan' yang biasa dilakukan orangtua terhadap anak ini justru memicu berbagai macam alergi seperti asma dan penyakit kulit eksema. Membuat tubuh justru menjadi hiper-sensitif terhadap benda bubuk yang halus.
Advertisement
"Kamu memiliki sel prajurit kecil di tubuh yang disebut neutrofil, dan ketika sel-sel ini menghabiskan banyak waktu untuk mencari sesuatu untuk bisa dilakukan, mereka berubah menjadi pemarah dan proinflamasi," jelasnya.
 "Ketika akhirnya mereka melihat sesuatu yang asing, seperti serbuk sari, mereka menjadi eksplosif. Mereka menjadi reaktif, dan itulah yang memicu asma dan eksim, bahkan alergi makanan."
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Â
Alasan
Dengan kata lain, sel-sel neutrofil ini seperti anak-anak yang butuh bermain dan punya banyak energi untuk dihabiskan. Mereka ingin mengenal sesuatu dari luar tubuh, dan ketika mereka justru 'tidak boleh bermain', reaksi yang ditunjukkan ketika melihat benda asing justru berlebihan.
Jack Gilbert menghubungkan dengan beberapa penelitian lama tentang bakteri di sekitar anak yang justru bisa menguatkan kekebalan tubuh, seperti tak sengaja menjatuhkan dot dan dimasukkan kembali ke mulut, dijilati anjing peliharaan, memegang hewan dan lain sebagainya.
Sama halnya dengan bermain tanah, meski ada banyak bakteri di tanah, namun justru bisa memberi manfaat menguatkan kekebalan tubuh anak, selain melatih motorik halus anak terhadap benda.
Mencuci tangan memang kebiasaan baik dan sehat yang perlu dibangun sejak kecil, namun bukan berarti bisa menghentikan anak untuk mengenali benda-benda di sekitarnya. Biarkan anak puas dulu bermain, atau ingatkan sesekali jika kelewat batas.
Setelah bermain, baru ajak anak untuk mencuci tangan dengan sabun biasa, bukan dengan sabun anti-bakteri atau hand sanitizer.
Â
Penulis: Febi Anindyakirana
Sumber: Vemale.com
Â
Â
Advertisement