Ibu Hamil Terinfeksi Rubella, Anak yang Lahir Butuh Biaya Pengobatan hingga Setengah Miliar

Salah seorang ibu menuturkan biaya yang dikeluarkan untuk perawatan anaknya hingga berusia 8 tahun mencapai Rp 619 juta.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Agu 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2018, 09:00 WIB
Ilustrasi ibu hamil bisa mendaftarkan janin dalam JKN-KIS dari BPJS Kesehatan (iStock)
Ilustrasi efek ibu hamil yang terinfeksi virus Rubella di awal-awal kehamilan (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang bisa menginfeksi anak dan dewasa dengan gejala tak spesifik. Akan amat berbahaya bila virus Rubella menyerang wanita hamil di masa pembentukan janin.

Infeksi Rubella pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan permanen pada bayi yang dilahirkan atau dikenal dengan Congenital Rubella Syndrome (CRS) yang bisa berupa ketulian, gangguan penglihatan bahkan kebutaan, hingga kelainan jantung.

Biaya minimal yang dikeluarkan untuk merawat anak dengan CRS tidak sedikit. Paling tidak butuh sekitar Rp 395 juta untuk menanam koklea telinga, operasi jantung dan mata. Tidak berhenti di situ, anak dengan CRS masih butuh biaya untuk perawatan kecacatan seumur hidup seperti dilansir laman Sehat Negeriku, Kamis (23/8/2018).

Seorang ibu dari anak penderita CRS (inisial Yn), mengungkapkan biaya yang dikeluarkan untuk perawatan anaknya hingga berusia 8 tahun mencapai Rp 619 juta. Uang sebanyak itu digunakan untuk biaya implan koklea Rp 370 juta, operasi katarak sebesar Rp 22 juta, dan terapi bicara yang menghabiskan dana Rp 74 juta.

Ada juga GM, ibu penderita CRS lain, mencatat biaya pemasangan alat bantu/penunjang anaknya mencapai Rp 327 juta, biaya cek kesehatan sebesar Rp 34 juta dan biaya rehabilitasi mencapai Rp 2,6 juta setiap bulannya.

 

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini 

 

Saksikan juga video berikut ini:

Pentingnya vaksin MR

Presiden Joko Widodo hadir langsung pada Pencanangan Kampanye Imunisasi Measles Rubella di MTsN 10 Sleman Yogyakarta pada Selasa (1/8/2017). (Foto: Facebook Presiden Joko Widodo)
Presiden Joko Widodo hadir langsung pada Pencanangan Kampanye Imunisasi Measles Rubella di MTsN 10 Sleman Yogyakarta pada Selasa (1/8/2017). (Foto: Facebook Presiden Joko Widodo)

Hingga saat ini, belum ada satupun pengobatan yang ditemukan yang dapat mematikan virus Rubella yang masuk ke dalam tubuh seseorang. Imunisasi yakni dengan vaksin MR merupakan satu-satunya upaya yang dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan.

“Imunisasi merupakan satu-satunya pencegahan yang paling efektif dan cost efektif. Tentu kita tidak ingin kan ada anak Indonesia yang harus menderita dan menjadi beban keluarga dan negara di masa depannya. Untuk itu, negara berkewajiban hadir untuk melindungi mereka dari ancaman penyakit berbahaya,” kata Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek.

Pemerintah lewat Kementerian Kesehatan telah menjalankan program imunisasi Vaksin MR Agustus hingga September 2017 bagi anak usia 9 bulan hingga di bawah 15 tahun di seluruh Pulau Jawa. Untuk anak-anak di luar Pulau Jawa akan mendapat giliran imunisasi di Agustus- September 2018. 

Pemerintah menargetkan 95 persen dari jumlah total anak tersebut mendapat vaksin MR.

"Campak dan Rubella ini hanya menyerang manusia, bukan hewan dan bukan lingkungan. Jadi kalau imunisasinya mencapai target, campak dan rubela ini bisa dimusnahkan," papar Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Dr. Elizabeth Jane Soepardi MPH. DSc, di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, saat ditemui Health-Liputan6.com pada Juli lalu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya