Setelah Minum Soda, Inilah yang Terjadi pada Tubuh

Mengonsumsi soda bisa membuat tubuh bekerja lebih keras. Seperti ini prosesnya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 28 Okt 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2018, 14:00 WIB
20160823-Minuman Soda
Ilustrasi Foto Minuman Soda (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Minuman bersoda dingin yang diseruput di hari yang panas pasti sangat menyegarkan. Namun, jika diminum berlebihan hal tersebut tentu tidak baik.

Kandungan gula tinggi dalam minuman bersoda tidak terlalu bagus untuk tubuh. Karena itu, Anda lebih baik mendinginkan diri dengan air putih jika membutuhkan rehidrasi.

Melansir Reader's Digest pada Minggu (28/10/2018), ketika Anda mengonsumsi minuman bersoda, ada banyak hal yang terjadi dalam tubuh satu jam setelah mengonsumsinya. Dalam 10 sampai 15 menit pertama, usus akan mengalirkan gula ke darah Anda. Hal tersebut meningkatkan kadar glukosa.

Hal ini terjadi dengan cepat. Beberapa organ dalam tubuh akan bekerja sangat keras agar tubuh bisa memproses gula tersebut.

Setelah itu, pankreas akan mengeluarkan insulin untuk membantu mengangkut gula (yang merupakan karbohidrat) ke otot sebagai energi. Namun, soda itu mengandung lebih banayk gula daripada yang dibutuhkan otot.

"Ketika seseorang mengonsumsi soda sebanyak 20 ons, mereka mendapatkan beban karbohidrat seluruh makanan melalui cairan," jelas endokrinologi dan Asisten Profesor kedokteran di University of Chicago Medicine, Meltem Zeytinoglu.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

Kombinasi Tidak Sehat Gula dan Kafein

20160823-Minuman Soda
Ilustrasi Foto Minuman Soda (iStockphoto)

"Dalam kebanyakan kasus, soda dikonsumsi di samping makan besar, sehingga karbohidrat tambahan perlu diproses. Gula ekstra ini, bukannya disimpan dalam jaringan otot, namun diubah menjadi lemak di hati," tambah Meltem.

Ginjal juga ikut berperan dalam proses ini. Mereka membantu membuang kelebihan gula melalui urin. Itu berarti, tubuh akan kehilangan air bersama efek diuretik kafein dalam soda dan meningkatkan risiko dehidarsi. Sehingga, menurut Meltem, gula dan kafein dalam soda adalah kombinasi tidak sehat.

Namun, Anda tidak perlu benar-benar menghindari soda. Menurut ahli gizi di Los Angeles, Cordialis Msora-Kasago, yang paling penting adalah mengontrol porsinya.

"Sesekali soda tidak akan memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan. Masalahnya adalah jika itu menjadi kebiasaan. Carilah minuman non-kalori yang bisa Anda nikmati seperti es teh, air, dan infused water," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya