Jokowi: Dorong Gerakan Hidup Sehat agar Angka BPJS Kesehatan Turun

Jokowi mendorong masyarakat untuk hidup sehat agar pengeluaran BPJS Kesehatan yang triliunan dapat menurun.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 05 Nov 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2018, 13:00 WIB
Jokowi Jajal Motor ke Pasar Anyar Tangerang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong masyarakat untuk hidup sehat demi menurunkan pengeluaran BPJS Kesehatan. (Liputan6.com/HO/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Tangerang Agar pengeluaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan turun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat. Hidup sehat seperti olahraga teratur dan makan sayur juga buah dapat menjaga tubuh tetap fit.

Pesan utama di Hari Kesehatan Nasional 2018, gaya hidup sehat membantu kita terhindar dari penyakit. Dalam sambutan Peresmian Pembukaan Pertemuan Kabupaten/Kota Sehat ke-4 Tahun 2018, Jokowi sempat menyentil pengeluaran BPJS Kesehatan terhadap pengobatan penyakit.

"Untuk (penyakit) jantung habiskan Rp9,5 triliun, kanker Rp3 triliun lebih sedikit, ginjal Rp2,2 triliun, dan katarak Rp2,6 triliun. Angka yang tidak sedikit. Itu angka yang besar," kata Jokowi di Kantor Walikota Tangerang, ditulis Senin (5/11/2018).

Menilik angka BPJS Kesehatan yang besar, Jokowi mengatakan pengeluaran tersebut bisa ditekan atau diturunkan dengan masyarakat menjaga kesehatannya.

"Gerakan hidup sehat selalu kita dorong agar angka BPJS (Kesehatan) itu turun," ujar Jokowi. 

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Kebiasaan makan enak, bukan makan sehat

Jokowi
Jokowi mendorong gerakan hidup sehat agar angka BPJS Kesehatan menurun. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Penerapan pola hidup sehat, lanjut Jokowi, bisa dilihat dari pola makan sehari-hari.

"Kita itu kebiasaan makan enak, bukan makan sehat. Padahal, kita berlimpah ruah dianugerahi makanan sehat. Ada ikan dan buah," lanjutnya.

Jokowi melihat kebiasaan yang didorong berupa konsumsi makanan cepat saji dan impor. Di sisi lain, sumber pangan di negara kita beragam. Masyarakat bisa mengonsumsi sumber pangan sesuai yang ada di daerahnya masing-masing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya