Liputan6.com, Jakarta Usai melahirkan, para ibu ingin memberikan yang terbaik buat anak. Ibu juga berharap pasangan juga melakukan yang sama. Namun, yang kerap terjadi ibu sebal dan kesal kepada suami. Rasa-rasanya semua yang dilakukan salah.
Bila Anda para suami mengalami hal ini, jangan kaget ya. Pengertian dari suami begitu diperlukan kala memiliki status baru sebagai ibu.
Baca Juga
"Ayah satu-satunya orang dewasa yang ada di kamar dan bisa diteriaki ketika ibu sedang mengalami fluktuasi hormon setelah melahirkan. Ditambah lagi rasa nyeri jahitan, payudara dan terus mendengar tangisan bayi. Ayah semacam jadi pelampiasan emosi ibu," ujar psikolog yang juga penulis buku Postpartum Depression for Dummies, Shoshana Bennett.
Advertisement
Ada kecenderungan ibu setelah melahirkan ingin segalanya sempurna. Melakukan semua, merawat diri serta mengurus bayi dengan tangannya sendiri. Saat kewalahan dan merasa tak bisa melakukannya, akan merasa stres dan membuatnya jadi sebuah amarah.
"Membicarakan dengan pasangan apa yang istri rasakan akan sangat membantu meredakan kecemasan yang dialami. Jika dibiarkan bisa memicu konflik rumah tangga berkepanjangan," kata Bennet seperti dilansir The Bump.Â
Â
Berharap suami lebih inisiatif
Rasa kesal juga muncul karena ibu kerap menuntut inisiatif ayah dalam mengurus bayi. Perlu diingat, pasangan masih belajar menjadi ayah. Ia belum terlalu mengerti apa yang harus dilakukan.
Menuntut inisiatifnya hanya akan membuat masalah baru. Akan lebih efektif jika ibu mengatakan secara jelas apa yang sebaiknya ayah lakukan.
Bukan hanya membuat rutinitas mengurus bayi jadi lebih mudah, tapi juga membuat hubungan lebih mesra. Kuncinya, komunikasi.
Â
Penulis: Mutia/Dream.co.id
Â
Saksikan juga video menarik berikut
Advertisement