Liputan6.com, Jakarta Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, drg Kartini Rustandi, mengingatkan para karyawan memiliki kemampuan dalam mengelola stres.
"Setiap pekerjaan ada risiko terkena stres. Apa pun itu jenis pekerjaannya," kata Kartini saat berdiskusi bersama awak media untuk menyambut Bulan K3 di sepanjang Januari sampai Februari di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta pada Selasa (11/12/2018).
Baca Juga
Kartini pun menjadikan wartawan sebagai contoh. Saat seorang pewarta diminta untuk menyelesaikan tulisan hasil liputannya, tak jarang stres langsung mendera. Namun, stres yang datang ini bisa datang dalam wujud berbeda yang tidak disadari oleh si penderita.
Advertisement
"Ada banyak pekerja yang merasa seperti sakit. Pas dibawa ke dokter, tidak ditemukan penyakitnya apa. Setelah diselediki lagi, ternyata itu stres," katanya.
Karena itu, karyawan harus bisa mengelola stres dengan caranya masing-masing. Kartini membagikan resep 20:20:20 agar karyawan tidak mudah stres.
"Itu maksudnya 20 menit kerja, 20 detik lepas, dan lihat 20 meter. Sehingga otot-otot saraf mata kita menjadi rileks," katanya.
Olahraga, cara lepas stres
Selain itu, Kartini menyarankan karyawan untuk rajin berolahraga. Sebab, apa pun olahraga yang dilakukan, dapat melepas hormon endorfin yang membuat suasana hati baik kembali.
"Tapi seringnya olahraga malah dianggap menyusahkan," katanya.
Jangan mengaku tak punya waktu buat olahraga. Hal ini dibutuhkan kesadaran dari masing-masing individu itu sendiri.
"Karyawan di sini cukup banyak juga yang datang pagi-pagi, kemudian jalan atau lari mengelilingi halaman Kemenkes. Ada juga yang mutar Rasuna Said. Jam 07.00 mereka selesai, mandi, dan 07.30 kerja," katanya.
"Atau saat jam pulang. Sebelum pulang, mereka ke GOR Soemantri buat lari," katanya menambahkan.
Saksikan juga video menarik berikut
Advertisement