4 Diet yang Merajai Pencarian Google Sepanjang 2018

Sepanjang 2018 ini, Google mencatat sejumlah diet yang paling banyak dicari. Apa saja?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 24 Des 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 24 Des 2018, 13:00 WIB
Ilustrasi Diet
Ilustrasi Foto Diet (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Tren diet atau gaya hidup sehat memang tengah merajai sejumlah orang beberapa tahun terakhir. Sepanjang 2018 ini, Google bahkan mencatat sejumlah diet yang paling banyak dicari. Apa saja? Berikut ulasannya, dilansir Livestrong:

1. Diet Keto

Di urutan pertama, Google mencatat diet keto atau ketogenik. Popularitas diet keto memang tak bisa dipandang sebelah mata. Banyak selebritis bahkan memamerkan keberhasilannya, seperti Meghan Fox, Kourtney Kardashian, dan Vanessa Hudgens.

Inti dari diet ini yakni tidak mengonsumsi karbohidrat, sebab tubuh diyakini akan menghasilkan zat yang disebut Keton untuk digunakan sebagai energi.

Diet keto yang benar harus terdiri dari lemah sehat seperti minyak zaitun, alpukat, kacang serta protein hewani seperti salmon dan dada ayam. Menurut the Chicago Academy of Nutrition and Dietetics, asupan karbohidrat bahkan hanya boleh 5 persen dari total kalori harian. Sebagai gantinya, dianjurkan konsumsi makanan tinggi protein dan lemak.

Diet ini sebenarnya diperuntukkan untuk penderita diabetes agar mereka bisa mengontrol gula darah karena sifatnya yang rendah karbohidrat, terlebih jika mereka juga memiliki obesitas. Namun ada banyak orang yang penasaran akan diet ini.

2. Diet Mediterania

Diet Mediterania adalah diet yang paling baik, menurut US News and World Report. Diet Mediterania menekankan pada makanan utuh, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang polong, dan produk susu. Diet ini juga mendorong konsumsi lemak sehat seperti minyak zaitun, makanan laut, dan kacang walnut.

Penelitian tentang diet Mediterania telah banyak terbukti bagi kesehatan umum, khususnya untuk kesehatan jantung. Sebuah studi 2018 yang diterbitkan di Nutrition and Diabetes menemukan diet Mediterania berhasil menurunkan berat badan dan mencegah kenaikan berat badan yang tidak sehat.

 

Diet intermitten fasting

3. Diet puasa (intermitten fasting)

Diet ini sangat menarik untuk menurunkan berat badan dengan cepat dan sehat. Diet puasa ini dilakukan dengan membatasi jam makan. Menurut National Institutes of Health, ada empat jenis metode puasa, biasanya 6 hingga 8 jam, dan kemudian tidak makan selama jam-jam yang tersisa.

Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa puasa bermanfaat untuk menurunkan berat badan, tetapi hasilnya mirip dengan pola diet pembatasan kalori umum, menurut penelitian 2017 yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association.

4. Diet FODMAP

Diet FODMAP diciptakan oleh para peneliti di Monash University di Australia untuk mengobati gejala sindrom iritasi usus, atau IBS. FODMAP adalah akronim untuk Fermentable Oligosaccharides Disaccharides Monosaccharides dan Polyols. FODMAPS ini mencakup konsumsi bawang putih, bawang, produk susu, apel, dan pemanis buatan yang tidak diserap di saluran pencernaan beberapa individu.

Diet FODMAP hingga kini telah berhasil mengurangi gejala IBS, seperti sakit perut dan kembung, menurut studi 2017 yang diterbitkan di jurnal Nutrisi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya