Ini Cara Mudah Deteksi Dini Kanker pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Kanker pada anak bisa dicegah dengan pola hidup sehat.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 04 Feb 2019, 16:15 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2019, 16:15 WIB
Ilustrasi anak
Ilustrasi anak. Foto: gabworthy

Liputan6.com, Jakarta Hari Kanker Sedunia diperingati tiap 4 Februari. Peringatan hari kanker ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit yang telah banyak merenggut nyawa manusia ini. Apalagi, kanker adalah penyakit yang tak pandang usia. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga berpotensi mengidap penyakit ini. 

Menurut dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA yang dikutip Liputan6.com Senin (4/2/2019) dari Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Edisi Semester I Tahun 2015, salah satu perbedaan antara kanker pada anak dan orang dewasa adalah bahwa kanker pada anak tidak dapat dicegah.

Hal ini berbeda dengan kanker pada orang dewasa. Jadi tidak ada istilah pencegahan kanker pada anak, melainkan mewaspadai gejala kanker pada anak.  Maka dari itu penting bagi tiap orang tua mengajarkan pola hidup sehat sedini mungkin pada anaknya.

Data Kemenkes menyebutkan di Indonesia, diperkirakan setiap tahun ada 4.100 kasus baru kanker pada anak. Menurut data yang diperoleh dari Rumah Sakit Kanker Dharmais pada tahun 2006, lebih kurang 50% pasien yang datang sudah dalam keadaan stadium lanjut.

Salah satu penyebab adalah karena orang tua pasien kurang mendapat informasi tentang kanker pada anak.

Kenali Kanker pada Anak

Secara garis besar, kanker pada anak dibagi atas dua bagian, yaitu kanker darah atau lebih dikenal dengan istilah leukemia, dan tumor padat.

Kanker Darah

Gejala yang harus diwaspadai bila mencurigai seorang anak terkena leukemia adalah

-   Anak terlihat pucat, sering mengalami demam, dan perdarahan, baik itu di kulit, gusi, atau hidung. Gejala-gejala ini terjadi karena kadar sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah yang rendah akibat produksinya ditekan oleh sel-sel leukemia.

- Sel-sel leukemia ini tidak puas hanya beredar di sumsum tulang. Sel-sel ini dapat menyebar keluar dari sumsum tulang menuju hati, limpa, otak, atau tulang.

-  Secara fisik, perut anak akan terlihat membuncit akibat hati dan limpa yang membesar.

-  Anak biasanya juga akan mengeluh sakit saat berjalan karena sel-sel leukemia yang menyebar ke tulang.,

-  Anak dapat mengalami kejang bila sel-sel leukemia sudah menyebar ke otak.

Tumor Padat

Tumor padat, hal ini dapat dijumpai pada hampir semua organ tubuh seorang anak, mulai dari kepala sampai ujung kaki. Orang tua biasanya meraba tumor atau benjolan pada tubuh seorang anak saat mereka memandikannya.

Cara deteksi dini dari mata dan leher.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diwaspadai orangtua bila melihat atau meraba benjolan pada mata, leher, paru, perut, alat kelamin, tangan atau kaki, dan otak. Segera bawa anak ke pusat kesehatan untuk mengetahui kebenaran dari gejala-gejala yang dialami anak

Mata 

Waspadai bila mata anak terlihat seperti mata kucing, matanya merah, terjadi gangguan penglihatan, atau juling. Khusus tentang mata merah, biasanya orang tua akan memberi obat tetes mata yang dijual secara bebas di pasaran.

Orang tua boleh saja melakukan tindakan tersebut, namun bila dalam tiga hari tidak ada perbaikan, bawa anak ke Puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lainnya. Bisa saja itu bukan suatu penyakit mata biasa melainkan gejala awal dari kanker mata.

Leher

Waspadalah bila benjolan yang dijumpai di leher anak bertambah besar dalam waktu yang singkat. Biasanya anak tidak mengeluh kesakitan bila benjolan ditekan atau dipegang. Berbeda dengan benjolan yang timbul akibat infeksi, yang biasanya akan terasa sakit bila ditekan atau dipegang dan teraba panas bila diraba.

Infeksi pada gigi dan telinga dapat menyebabkan benjolan dengan karakteristik tersebut. Konfirmasi perlu dilakukan mengingat penanganan berbeda untuk kedua benjolan tersebut di atas.

Cara deteksi dini dari paru-paru dan perut.

Paru-paru

Bila pada seorang anak dijumpai sesak napas dan setelah dilakukan foto dada ternyata dijumpai sel kanker di parunya, jangan berpikiran bahwa anak ini terkena kanker paru. Tidak ada kanker paru pada anak. Keadaan ini biasanya merupakan akibat dari penyebaran suatu jenis kanker tertentu ke paru-paru. Salah satu jenis kanker pada anak yang dapat menyebar hingga ke paru-paru adalah kanker tulang.

Perut

Banyak organ yang dapat dijumpai di dalam perut, antara lain hati, ginjal, indung telur, dan lain-lain. Semua organ tersebut dapat terkena kanker. Secara fisik, perut anak akan terlihat membuncit dan bila ditekan akan terasa suatu benjolan.

Periksakan segera anak ini ke Puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lainnya. Hal lain yang perlu diperhatikan orangtua adalah jangan terlalu sering menekan perut anak yang makin lama makin membesar karena dapat mempermudah penyebaran kanker.

Cara deteksi dini dari alat kelamin, tangan, kaki dan otak.

Alat kelamin

Alat kelamin yang dimaksud adalah alat kelamin pria. Secara fisik gejala dapat dilihat ketika testis kanan dan kiri terlihat tidak sama besar, konsistensi testis yang terkena biasanya keras, dan tidak dijumpai tanda-tanda infeksi.

Kanker pada organ testis, sama seperti halnya paru-paru, dapat merupakan akibat penyebaran dari suatu jenis kanker tertentu ke testis. Jenis kanker yang dimaksud dapat menyebar ke testis adalah leukemia. 

Tangan atau kaki

Waspadalah bila terlihat ada bengkak pada tangan atau kaki anak. Pembengkakan ini biasanya dapat disertai dengan demam atau rasa nyeri. 

Otak

Benjolan pada otak memang tidak dapat dilihat maupun diraba. Walaupun demikian, orangtua tetap dapat mewaspadai gejala kanker otak dengan melihat dampak yang ditimbulkan akibat adanya suatu benjolan di otak. Gejala-gejala tersebut antara lain adalah pusing, muntah yang menyemprot, lumpuh, dan gangguan keseimbangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya