Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Miss V Juga Bisa Depresi, Ini Gejalanya

Salah satu gejala bila vagina atau miss V mengalami depresi adalah rasa sakit atau sensasi terbakar di area tersebut.

oleh Melly Febrida diperbarui 19 Feb 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2019, 21:00 WIB
Vagina Alat Kelamin Perempuan
Ilustrasi Vagina terasa ada sensasi terbakar (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Anda terus menerus merasakan sakit di vagina? Bisa jadi ini karena Miss V tengah mengalami depresi.

Vagina mengalami depresi itu adalah hal nyata dan sangat menyakitkan. Kondisi yang secara medis disebut vulvodynia ini dapat mempengaruhi wanita segala usia.

Vulvodynia menyebabkan sensasi terbakar di sekitar vagina, rasa sakit menyengat meskipun tidak ada tanda-tanda infeksi atau kondisi kulit. Kondisi ini dapat dipicu oleh hubungan seks atau penggunaan tampon.

Sentuhan sekecil apa pun, saat berhubungan seks atau bahkan ketika memasukkan tampon, bisa menyebabkan lonjakan rasa sakit.

Dr Vanessa Mackay, juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynecologists, mengatakan kepada The Sun Online bahwa antidepresan telah terbukti mengurangi kondisi tersebut. Mungkin ini yang membuatnya disebut vagina yang depresi.

"Vulvodynia adalah rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan pada vulva, kulit yang mengelilingi pintu masuk ke vagina," kata Mackay.

"Penyebab pasti dari kondisi ini belum diketahui, bagaimanapun, itu dianggap sebagai hasil dari masalah dengan saraf yang memasok vulva," lanjutnya.

 

Gejala

Vagina Alat Kelamin Perempuan
Ilustrasi Foto Vagina (iStockphoto)

Seseorang dengan vulvodynia akan merasakan sakit yang menetap di sekitar vagina Anda. Lalu, kulit yang mengelilingi yakni vulva Anda terlihat normal. Hal ini berbeda dengan berapa infeksi menular seksual yang terdapat tanda-tanda seperti benjolan atau luka.

"Ketidaknyamanan itu bisa datang dan pergi tanpa peringatan dan berlangsung dari minggu hingga bulan. Seringkali rasa sakit hilang secepat itu dimulai," kata Mackay.

Dia mengingatkan kondisi ini biasanya sulit didiagnosis, karena mungkin ada sejumlah kondisi lain yang menyebabkan nyeri vulva, termasuk vaginismus yang menyebabkan pengetatan otot-otot vagina.

Untuk menghilangkan rasa sakitnya, Anda bisa melakukan beberapa trik ini. Seperti mengganti celana dalam Anda dengan katun 100 persen, dan mengenakan rok dan celana panjang yang longgar.

Hindari menggunakan produk-produk kebersihan beraroma seperti tisu feminin dan mencuci bagian intim dengan sabun. Hal ini malah membuat vagina 'stres'. Jika kondisi ini menetap, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter umum atau dokter kandungan agar mendapatkan tindakan lebih lanjut.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya