Liputan6.com, Jakarta Kita cenderung kehilangan tonus otot saat tidur. Artinya, lidah terlipat ke belakang, dan jaringan serta serta otot-otot di tenggorokan dan hidung menjadi rileks. Tak heran, tidak sedikit orang yang mendengkur setiap malam.Â
Ahli bedah kepala dan leher, sekaligus profesor otolaringologi di Universitas Kentucky, Dr Brett Comer, mengatakan, data dari National Sleep Foundation, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa satu dari tiga pria dan satu dari empat wanita mendengkur setiap malam.Â
Baca Juga
Saat tidur lalu menarik dan mengembuskan nafas, udara yang lewat dan di antara jaringan-jaringan, menyebabkannya bergetar. Hal tersebut pada gilirannya menyebabkan kebisingan atau mendengkur.
Advertisement
"Banyak faktor berperan dalam kecenderungan seseorang untuk mendengkur. Kelebihan berat badan salah satunya. Bisa juga kondisi septum yang menyimpang," ungkap Comer seperti dikutip dari Time, Selasa 12 Maret 2019.
Â
Ciri-ciri mendengkur normal
Berita baiknya adalah dalam kebanyakan kasus, mendengkur bukan masalah tapi ada pengecualian.
Sebuah studi tahun 2016 dalam jurnal Sleep and Breathing menemukan bahwa mendengkur, dikombinasikan dengan penghentian pernafasan panjang (juga dikenal sebagai sleep apnea obstruktif), dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular sebanyak dua kali lipat.
Pasalnya, mendengkur dan sleep apnea dapat mengarah pada hipoksia intermiten. Hipoksia adalah kondisi medis di mana jaringan tubuh tidak menerima oksigen yang cukup.
Â
Advertisement
Kehabisan oksigen saat tidur
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan arteri atau penyumbatan, peradangan dan perubahan tekanan yang tidak sehat di dalam dada.
Gejalanya adalah saat tidur, dengkuran disertai henti napas selama beberapa detik. Tarikan napas pun jadi kencang dan tiba-tiba seperti orang yang kehabisan oksigen. Tubuh seperti mencoba bangun dan mencari oksigen.
"Biasanya hal ini tak disadari, pasangan yang justru mengetahuinya. Jika termasuk suka mendengkur, coba minta pasangan memperhatikan. Apabila ada gejala henti napas, segera konsultasi dengan dokter atau dokter spesialis gangguan tidur," kata Comer.
Penulis : Dream.co.id