Liputan6.com, Jakarta Apa yang Anda lakukan saat merasa demam, meriang, pilek, atau pusing? Mengonsumsi obat penghilang rasa sakit dirasa menjadi cara ampuh untuk mengatasinya. Padahal, tidur lebih terbukti membuat tubuh kembali sehat.
Konsumsi obat-obatan jelas berbahaya jika diminum sembarangan. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Experimental Medicine menyatakan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, Anda hanya diminta banyak beristirahat tidur.
Baca Juga
Para peneliti melakukan studi terhadap sepuluh orang. Ada setengah partisipan tetap terjaga untuk satu malam, sementara yang lainnya tidur.
Advertisement
Melansir Reader's Digest pada Jumat (15/3/2019), dua minggu kemudian, para partisipan diminta untuk bertukar peran tersebut. Kemudian, para peneliti mengambil sampel darah dari setiap kelompok. Sel T sistem kekebalan tubuh mereka kemudian diukur oleh para ilmuwan.
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Sel T Bekerja Lebih Baik
Para peneliti menemukan, tidur membuat sel T yang melawan infeksi bekerja dengan lebih baik.
Pada partisipan yang terjaga di malam hari memiliki hormon seperti adrenalin dan noradrenalin yang menghambat kemampuan sel T. Pada mereka yang diizinkan tidur, terjadi penurunan adrenalin dan prostaglandin sehingga sel T tetap waspada dan aktif.
"Temuan kami menunjukkan bahwa tidur bisa meningkatkan efisiensi respons sel T yang sangat relevan, mengingat tingginya prevalensi gangguan tidur dan kondisi yang ditandai dengan gangguan tidur seperti depresi, stres kronis, penuaan, dan kerja shift," kata Luciana Besedovsky dari University of Tubingen, Jerman dalam sebuah siaran pers.
Tentunya selain istirahat, jangan lupa tetap mengonsumsi makanan yang sehat.
Selain itu, tetaplah untuk aktif bergerak dan berolahraga. Terbukti, sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa orang yang berolahraga lima atau enam kali seminggu cenderung jarang sakit pilek dan tenggorokan.
Olahraga tingkat sedang adalah kunci. Olahraga berlebihan malah meningkatkan risiko infeksi. Dalam studi disebutkan seseorang berolahraga lebih dari 90 menit, produksi sel yang melawan kuman bernama macrophage akan terhenti sementara dan meningkatkan risiko infeksi. Sehingga, jadwalkan waktu untuk pemulihan diri agar sistem kekebalan tubuh tetap terjaga.
Advertisement