Liputan6.com, Jakarta Selain kanker payudara yang menghantui kaum hawa, ada jenis kanker lainnya seperti kanker ovarium dan kanker serviks. Bagi beberapa orang, kedua penyakit ini memiliki kesamaan karena sama-sama dianggap penyakit yang menyerang organ reproduksi. Padahal, kedua penyakit ini berbeda.
Baca Juga
Advertisement
Hal yang membedakan di antara kanker serviks dan ovarium adalah lokasi tempat kanker bersarang. Pada penyakit kanker serviks, yang diserang adalah leher rahim. Sedangkan pada penyakit kanker ovarium yang diserang adalah sel telur yang mengalami keganasan.
Pada gejala penyakit kanker serviks lebih jelas ketimbang kanker ovarium. Pada penyakit kanker serviks, biasanya vagina akan lebih sering mengalami pendarahan meski tidak menstruasi. Sedangkan pada kanker ovarium, gejalanya mirip dengan gangguan pencernaan seperti kembung, mual, dan sering sembelit, sehingga lebih mungkin terjadi salah diagnosis.
Namun kali ini akan dibahas lebih detail tentang penyakit kanker serviks. Telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut penjelasan lebih jauh tentang penyakit kanker serviks, penyebab, dan cara mencegahnya, Kamis (14/3/2019).
Data Penderita Kanker Serviks di Indonesia
Dikutip dari kanal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kanker serviks dianggap sebagai salah satu penyakit paling mematikan bagi kaum perempuan. Setidaknya ada 15.000 kasus perempuan Indonesia terinfeksi kanker serviks setiap tahunnya. Namun ternyata kesadaran dan pengetahuan mengenai bahaya kanker serviks masih sangat rendah.
Dikutip dari Klikdokter, ditemukan juga bahwa usia perempuan yang terserang kanker serviks semakin muda, dengan kisaran usia di bawah 20 tahun pada tahun 2012. Tingginya angka kematian pada penderita penyakit kanker serviks di Indonesia diduga karena keterlambatan diagnosis. Saat memeriksakan kondisinya, kanker biasanya sudah menyebar ke organ tubuh lainnya. Hal ini akhirnya menyulitkan proses pengobatan.
Advertisement
Penyakit Kanker Serviks
Penyakit kanker serviks adalah sejenis kanker yang muncul pada leher rahim perempuan. Leher rahim sendiri adalah bagian dari organ vital wanita yang berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Jenis kanker ini dipicu oleh Human Papillomavirus (HPV) yang masuk ke dalam tubuh akibat hubungan seksual tanpa pengaman.
HPV sendiri adalah sekumpulan virus yang menyebabkan kutil di bagian-bagian tubuh manusia. Ada banyak jenis HPV yang sebagian besar adalah virus yang tidak berbahaya.
Namun ada beberapa jenis HPV yang mengganggu sel-sel leher rahim untuk bisa berfungsi secara normal dan akhirnya bisa memicu kanker, yaitu HPV 16 dan 18. Ya, HPV sangat umum ditularkan melalui hubungan seks dan dapat menjadi penyebab munculnya kanker serviks.
Virus HPV sangat umum ditularkan melalui hubungan seksual dengan adanya kontak langsung antara kelamin yang disertai pertukaran cairan tubuh. Beberapa jenis HPV tidak menimbulkan gejala yang jelas, dan infeksi bisa hilang tanpa penanganan medis.
Dikutip dari Klikdokter, mengatakan bahwa infeksi HPV belum ada obatnya. Virus HPV ini sendiri bisa menyerap di dalam tubuh dengan atau tanpa penanganan. Untuk perempuan pada umumnya dianjurkan untuk mendapat vaksin HPV sebagai langkah pencegahan tertularnya jenis virus yang menyebabkan kanker ini.
Cara Mencegah Penyakit Kanker Serviks
Selain dengan memberikan vaksin HPV, ada beberapa cara untuk mencegah penyakit kanker serviks ini. Berikut cara mencegah kanker serviks yang perlu kamu ketahui:
1. Hindari Merokok
Kamu bisa mengurangi kemungkinan terkena kanker serviks dengan tidak merokok. Ya, dengan tidak merokok kamu bisa mengurangi risiko terkena kanker serviks. Pasalnya, racun rokok bersifat oksidatif sehingga bisa memicu sel kanker muncul dan bertambah ganas.
2. Rutin Melakukan Pemeriksaan Pap Smear
Pap Smear merupakan salah satu cara terbaik sebagai bentuk pertahanan pertama untuk mencegah kanker serviks. Metode screening ini berfungsi untuk mendeteksi sel-sel dalam leher rahim yang berpotensi menjadi kanker nantinya.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, menyarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear pertama kali di usia 21 tahun. Walaupun belum melakukan hubungan seks sekalipun, kamu perlu memeriksakannya segera. Walaupun usia kamu sudah melewati 21 tahun dan belum memeriksakannya, namun belum terlambat untuk melakukan pemeriksaan.
3. Menjaga Kebersihan Vagina
Selain melakukan pap smear, untuk mencegah kanker serviks kamu juga harus menjaga kebersihan vagina terutama saat menstruasi dan keputihan. Menggunakan cairan antiseptik kewanitaan yang mengandung povidone iodine mungkin bisa kamu lakukan untuk menjaga kebersihan vagina, terutama saat menstruasi.
4. Seks yang Aman
Lebih dari 90 persen penderita kanker serviks disebabkan karena terinfeksi virus HPV. Penyebaran virus ini terjadi melalui hubungan seksual yang tidak aman. Namun selain itu, risiko tertular HPV juga meningkat apabila sering bergantian pasangan seksual. Perempuan yang hanya memiliki satu pasangan pun bisa terinfeksi virus ini jika psangannya memiliki banyak pasangan seksual lain.
Advertisement