Zumba, Dance Ala Amerika Latin yang Jadi Gaya Hidup Sehat Warga Metropolitan

Bukan hanya gerak dan menari, ternyata Zumba dance memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan jantung. Jenis olahraga kardio ini, tengah menjadi gaya hidup sehat di kota besar.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 24 Apr 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2019, 15:00 WIB
Zumba
Bukan hanya gerak dan menari, ternyata Zumba dance memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan jantung. Jenis olahraga kardio ini, tengah menjadi gaya hidup sehat di kota besar. (Foto: Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta Bukan hanya gerak dan menari, ternyata Zumba dance memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan jantung. Jenis olahraga kardio ini tengah menjadi gaya hidup sehat di kota besar.

Zumba dance awalnya berasal dari Amerika Latin, dan kini jadi salah satu jenis olahraga yang banyak diminati untuk jenis kardio. Bukan hanya bisa menurunkan berat badan, zumba juga dapat menjaga kesehatan jantung.

Salah seorang instruktur zumba asal Tangerang, Meta mengatakan, gerakan kardio yang ada pada Zumba dance, dapat berfungsi untuk menyehatkan jantung.

"Kalau ada gerakan lebih ke kardio, itu untuk kesehatan jantung, peredaran darah biar lancar. Bisa menghilangkan stres juga," ujar Meta saat ditemui di TangCity Mall, Kota Tangerang.

Prinsipnya, gerakan yang diiringi musik membuat tubuh bergerak dari kepala sampai kaki. Beberapa bagian pun mengharuskan menghentak anggota tubuh atau memusatkan kekuatan di satu bagian tubuh.

Untuk mengoptimalkan manfaat dari Zumba, Meta menyarankan agar hal itu rajin dan rutin dilakukan. "Zumba cukup minimal seminggu dua kali. Tergantung kualitas zumbanya. Idealnya dilakukan 45 menit sampai satu jam nonstop," kata Meta.

 


Zumba bagi Pemula

Namun begitu, bagi pemula atau orang yang belum terbiasa, yang dalam pertengahan waktu mengalami kelelahan dapat istirahat di tempat sambil perlahan mengikuti gerakan instrukstur.

"Ini olahraga fun dan tidak ada olahraga yang berteknik sekali jadi semua bisa ikut. Karena mereka kalau tidak bisa ngikutin kita bisa joget sendiri, freestyle gitu asal enjoy aja," ucapnya.

Sementara, instruktur lainnya, Arif mengakui zumba banyak memberikan dampak kesehatan. "Biasanya kalau ada yang rutin ikut zumba yang tadinya gemuk itu bisa lebih ramping, dan kelihatan lebih sehat banyak contoh yang kayak gitu," katanya.

Bahkan, Zumba sendiri terbagi menjadi zumba fitnes untuk usia muda dewasa hingga orang tua yang masih memiliki tubuh fit. Zumba kids untuk anak-anak dan zumba gold untuk para lansia atau orang dengan berkebutuhan khusus.

" Jadi nantinya, gerakannya dibedakan. Tapi tetap untuk kesehatan jantung semua," tuturnya.

 


Zumba Sembari Berkebaya

Pada peringatan Hari Kartini, 21 April kemarin, ratusan wanita mengenakan kebaya sambil olahraga Zumba. Meski begitu, mereka tetap lincah mengikuti gerakan instruktur.

Seperti yang dilakukan Messy, ibu muda ini memakai 'kebaya encim' lengkap dengan kain batik yang diikatnya hingga batas paha, kemudian dia padukan dengan celana senam.

"Seru, cara baru. Biasanya kan cuma pakai baju senam, ini kebaya. Ada sensasi gerah-gerahnya gitu, jadi karbo terbakarnya lebih cepat," katanya seraya tertawa.

Dia mengaku rutin melakukan Zumba 3 kali seminggu. Sebab, selain memang baik untuk jantung dan pernafasannya, dia mengaku berat badannya menyusut hingga 12 kilogram.

"Saya punya asma, karena dulu berat badan saya over banget. Jalan 7 - 8 bulan bisa drastis seperti ini, dibarengi dengan makan sehat juga, komitmen tentunya," tuturnya lagi. (Pramita Tristiawati)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya