Liputan6.com, Jakarta Ketika menemukan anak demam tinggi, banyak orangtua menjadi panik. Apalagi bila anak tergolong jarang sakit. Tak perlu panik, ada beberapa hal yang bisa ibu lakukan saat anak demam tinggi, seperti pengalaman Mommy Lysa Seravine dari Babyologist berikut ini.
Cest termasuk anak yang jarang sakit Moms, apalagi waktu full ASI dan jujur saya tidak pernah ke dokter karena demam. Karena menurut yang saya baca dan informasi dari kakak ipar saya, kalau demam belum 3 hari, itu kalau ke dokter paling dikasih obat penurun panas saja. kecuali sudah 3x24 jam masih demam, itu wajib dibawa ke dokter, karena harus dilakukan test laboratorium untuk tau kenapa demamnya, biasanya dihari ketiga juga bisa ketahuan penyebab demamnya.
Advertisement
Singkat cerita, 1 bulan kemarin Cest 2 kali demam.
Advertisement
Yang pertama, Cest demam sampai 39,3 derajat. Minum sanmol, turun jadi 39,0. langsung saya bantu kompres pakai air hangat dilipatan paha, ketiak, selangkangan. Katanya lebih efektif kompres di daerah lipat dan benar, tidak lama saya cek turun 38,0. saya kasih sanmol 3-4 jam sekali. Saya cek gusinya bengkak, dan tidak nafsu makan. Fix 2 hari sembuh dan gusinya sudah pecah. Ada 2 gigi graham yang muncul. Wah, padahal saya pikir 3, karena 3 tempat yang bengkak. Tapi ternyata hanya muncul 2.
Yang kedua, ini menurut saya masih karena gigi graham yang 1 belum keluar. Karena Cest juga bilang sakit, sambil pegang pipi. Cuma ini lebih parah, demam nya sampai 39,9. Saya pegang ini bukan demam lagi Moms, tapi bener-bener panas. Saya langsung kasih pamol supp 125 mg. Orang bilang kalau obat panas yang dimasukan dari dubur itu bisa turunin panas lebih cepat. Tapi ternyata gak Moms, saya juga bingung kenapa. Kok sudah sejam saya pegang makin panas, saya cek ternyata sudah 40,5. jujur mulai panik. Tapi untung Cest tidak menangis, hanya tidurnya jadi kebangun terus seperti tidak nyaman. Saya tunggu 3 jam langsung kasih sanmol lagi. Terus saya kompres pakai air hangat, disini Cest menangis karena tidak mau dikompres dan keluar lendir, obat yang baru diminumpun keluar. Akhirnya saya ulang kasih sanmol 5 ml. Puji Tuhan panas nya mulai turun dan sedikit keluar keringat. AC juga saya kecilkan sampai 26 saja dan berangsur-angsur panasnya turun, karena keringat juga keluar lebih banyak. Cest juga tidur pulas samapi pagi. setelah itu seharian badannya hanya hangat saja, sekitar 37,5-38 derajat. Saya masih kasih obat demam ya Moms dan saya bilang sama suami saya, kalau besok pagi masih demam harus cek darah karena sudah 3 hari. Tapi pas besokannya sudah sembuh total, gak demam sama sekali ternyata gusinya sudah pecah.
Kok tidak dibawa ke dokter Moms?
Jujur waktu malam saat Cest panas 40,5 saya sudah mau bawa ke UGD, tapi saya pikir dikasih sanmol sudah, dikasih pamol supp juga sudah, kalau dibawa ke UGD pasti diinfus supaya cairan masuk dan demannya bisa turun. Saya gak tega Moms, jadi saya coba usaha sendiri dulu, kalau memang tidak turun juga baru UGD opsi terakhir. Oh ya, jangan lupa selama demam harus banyak minum, cairan sangat penting kalau lagi demam tinggi seperti ini. Pertimbangan lain karena Cest masih aktif, masih mau makan, minum, main. Lain hal kalau sudah lemes dan tidak mau makan ya, itu pasti langsung saya angkut ke UGD.
Jadi yang terpenting kita sebagai orang tua jangan panik Moms, biar bisa tetap berpikir harus bagaimana dan yang pasti harus bijak. Lihat kondisi dan situasi. Saya pikir kita paling tahu kapan anak kita harus kita bawa ke dokter.
Â