Liputan6.com, Jakarta Selama ini, ketika tertusuk atau tergores paku yang berkarat, seseorang menjadi takut akan terkena tetanus. Benarkah anggapan tersebut?
Tetanus sendiri merupakan infeksi serius akibat bakteri Clostridium tetani (C. tetani). Mereka biasa ditemukan di lingkungan sekitar seperti tanah, debu, dan kotoran. Dr. William Schaffner, spesialis penyakit menular, mengatakan mereka bisa menginfeksi tubuh lewat luka terbuka.
Baca Juga
Dilansir dari Live Science pada Selasa (18/6/2019), Schaffner mengatakan bahwa sesungguhnya, tidak hanya benda berkarat seperti paku saja yang bisa memberikan jalan bagi bakteri.
Advertisement
Benda apapun, berkarat atau tidak, yang menembus kulit dan membentuk terowongan bagi bakteri untuk masuk dalam tubuh, bisa menyebabkan tetanus.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Produksi Racun yang Sebabkan Tetanus
Schaffner sendiri tidak tahu sejak kapan dan bagaimana seseorang menganggap hanya benda berkarat yang bisa menyebabkan tetanus. Menurutnya, kemungkinan anggapan itu bertujuan untuk menyampaikan bahwa paku berkarat yang biasa ditemukan dalam lingkungan kotor, bisa menjadi tempat hidup bakteri.
"Lingkungan tidak harus terlihat kotor bagi orang untuk mendapatkan tetanus," kata Schaffner pada Live Science. Beberapa kasus menemukan, terluka karena benda tajam seperti pisau dapur juga bisa menimbulkan infeksi.
Bakteri C. tetani di lingkungan bisa bertahan dalam kondisi ekstrem untuk waktu yang lama dalam bentuk spora. Schaffner mengatakan, selama ada oksigen, mereka bisa hidup. Meski begitu, saat spora masuk dalam tubuh, pasokan oksigen terputus.
Kondisi ini yang membuat bakteri untuk hidup dalam tubuh. Mereka berkembang biak dan memproduksi racun berbahaya apabila terbawa dalam darah. Racun inilah yang sesungguhnya menjadi penyebab tetanus.
Â
Advertisement
Penyembuhan untuk Tetanus
Pencegahan tetanus sendiri bisa dilakukan dengan vaksinasi berkala. Pada anak, ada beberapa imunisasi yang bisa memperkuat tubuh dari bakteri. Sementara bagi dewasa, setidaknya ada vaksin yang harus diterima setiap 10 tahun untuk memperkuat tubuh.
Mengutip Mayo Clinic, belum ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan tetanus. Namun, ada berbagai perawatan yang bisa dilakukan misalnya, perawatan luka, pengobatan gejala, dan pelayanan suportif.
Apabila Anda hanya memiliki luka kecil, beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain mengendalikan pendarahan, menjaga luka tetap bersih dengan air dan sabun, serta penggunaan antibiotik. Apabila ada benda yang ditemui di sekitar luka, jangan ragu untuk menemui dokter.
Sementara, luka yang lebih dalam dan berada di lingkungan kotor lebih berisiko. Untuk ini, Anda harus pergi ke dokter apabila tidak mendapatkan vaksinasi. Beberapa pengobatan mungkin dibutuhkan untuk masalah ini.