Anak Mengaku Sedang Jatuh Cinta, Ini yang Harus Orangtua Lakukan

Ada banyak reaksi orangtua ketika mendengar bahwa anaknya sedang jatuh cinta.

oleh Aditya Eka PrawiraLiputan6.com diperbarui 24 Jun 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2019, 16:00 WIB
Pria Lakukan 6 Hal Ini? Anda Mencintai Seorang Pengganggu
Anak sedang jatuh cinta. (iStockphoto)

 

Liputan6.com, Jakarta - Beragam reaksi orangtua perlihatkan ketika mendengar pengakuan anaknya yang sedang jatuh cinta.

Sah-sah saja bila Anda sebagai orangtua merasa kaget. Namun, tidak lantas Anda langsung melarangnya untuk jatuh cinta.

Menurut psikolog anak dan remaja, Oktina Burlianti, orangtua harus ikut membimbing anak yang jatuh cinta, bukan melarangnya. Sebaliknya, ayah dan ibu semestinya tenang karena anaknya bisa jatuh cinta.

"Orangtua harus bersikap positif dan membantu anak untuk menentukan tipe pacar yang ideal", kata Oktina.

Direktur program Sekolah Citta Bangsa Cibubur ini menambahkan bahwa orangtua harus terbuka dan memantau anak ketika anak mulai jatuh cinta.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Anak Mulai Jatuh Cinta

 

Deborah Roffman, pakar seksualitas manusia, seperti dikutip dari situs The New York Times pada Senin, 24 Juni 2019, mengatakan bahwa bagian normal dari perkembangan seorang anak ketika mereka melihat lawan jenis dengan cara yang sedikit berbeda.

Deborah menyarankan agar tidak bertanya yang bersifat stereotip gender atau superfisial seperti "apakah dia cantik?". Sebagai gantinya orangtua bisa menanyakan perihal apa yang disukai dari sosok yang bikin anak sampai jatuh cinta itu.

 


Tidak Bersikap Berlebihan

Psikolog yang juga profesor dari Universitas Missouri, Amanda Rose mengingatkan agar orangtua juga tidak bersikap secara berlebihan, seperti membahas pernikahan. Amanda juga mengatakan jangan menggoda anak tentang pacar atau orang yang disukainya.

Bertanya berlebihan soal pacar dan orang disukai anak dapat menutup keterbukaan anak pada orangtua, apalagi membahas masalah gender atau seks. Hal tersebut dapat membuat mereka malu untuk membahas tentang cinta di masa depan.

Perbincangan bisa dimulai dengan hal ringan, seperti menanyakan apa yang mereka sering bicarakan dengan teman di kelas atau apakah mereka membahas tentang orang yang mereka sukai. 

 

Penulis: Febrianingsih Alamako

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya