Liputan6.com, Jakarta Bukan hanya rokok saja yang secara tidak langsung menimbulkan dampak bagi orang-orang yang tidak mengisapnya. Alkohol juga memiliki efek yang sama.
Studi yang dilakukan pada warga Amerika Serikat (AS) menemukan, orang-orang yang merupakan 'secondhand drinker' atau peminum pasif, juga mengalami kerugian yang timbul dari konsumsi alkohol berlebihan. Di Paman Sam saja, angkanya mencapai 53 juta orang atau 1 dari 5 orang.
Baca Juga
Beberapa dampak tersebut seperti ancaman atau pelecehan, kerusakan properti, vandalisme, agresi fisik, keuangan, masalah hubungan, serta masalah di jalan raya terkait mengemudi.
Advertisement
"Peninum berat harus menyadari bagaimana mereka bisa berdampak pada kehidupan orang-orang di sekitarnya," kata Katherine Karriker-Jaffe, penulis studi yang juga peneliti di Alcohol Research Group di Public Health Institute Emeryville, California seperti dilansir dari Webmd pada Rabu (3/7/2019).
Simak juga Video Menarik Berikut Ini:
Dampak Alkohol Tak Cuma pada Kesehatan
Studi yang dimuat dalam Journal of Studies on Alcohol and Drugs ini, menggunakan data dari dua survei nasional di AS pada 2015. Penelitian ini melibatkan hampir 9.000 orang dewasa.
Penelitian ini menemukan sebanyak 21 persen wanita dan 23 persen pria merasakan dampak dari kebiasaan minum alkohol dari orang lain selama satu tahun.
Dari sisi laporan kerugian, wanita cenderung memiliki masalah keuangan atau keluarga. Sementara pria mengalami kerugian harta benda, vandalisme, hingga fisik karena peminum berat. Mereka yang berusia lebih muda juga merasakan dampak sebagai seorang peminum pasif.
Dalam editorial penelitian tersebut, Dr. Sven Andreasson dari Karolinska Institute di Swedia mengatakan bahwa alkohol bisa menimbulkan masalah kesehatan dalam skala besar. Setidaknya, 5 persen dari kematian di seluruh dunia disebabkan oleh konsumsi minuman keras.
"Apa yang mengejutkan tentang alkohol adalah dampaknya secara global: pada hampir semua organ tubuh dan juga pada sebagian besar sektor masyarakat. Kesehatan, pendidikan, transportasi, pertanian, perdagangan, dan sebagainya, semua perlu mengatasi dampak alkohol," tulis Andreasson.
Advertisement