Liputan6.com, Jakarta Para orangtua di Australia dihebohkan dengan kutu rambut "super bandel" yang membuat kocek mereka "bolong". Pasalnya, kutu rambut yang menginvasi kepala anak-anak mereka tak mempan dibasmi hanya dengan obat warung (over-the-counter). Hal itu membuat para orangtua merogoh kantong hingga ratusan dollar.
Para ahli berteori, penularan kutu rambut tersebut pada anak-anak umumnya disebabkan oleh kebiasaan berfoto bersama (wefie). Kepala anak yang saling berdekatan ketika berpose memungkinkan kutu rambut bermigrasi dari satu kepala ke kepala lain.
Baca Juga
Bahkan, sebuah studi di Inggris juga mengungkap, anak yang membawa ponsel pintar ke sekolah dua kali lebih berisiko tertular kutu rambut dibandingkan dengan anak yang tidak membawa ponsel.
Advertisement
Melansir laman New York Post, menurut data Centers for Disease Control and Prevention, sekitar 12 juta orang Amerika, umumnya anak usia 3 hingga 11 tahun, tertular kutu rambut setiap tahunnya.
Juru bicara Lice Clinics di Australia menyatakan, penggunaan insektisida serta kurangnya obat warung yang bisa membasmi kutu rambut yang resisten terhadap antibiotik.
Tak mempan obat warung
Obat-obatan yang umum digunakan untuk mengatasi kutu rambut seperti Malathion, Permethrin, serta Pyrethrin tak lagi mampu membasmi hewan penyedot darah itu. Semakin banyak orang menggunakan insektisida, semakin kebal kutu rambut terhadap obat.
Sementara untuk mengatasi kutu rambut yang menempel di batang-batang rambut atau kulit kepala, cara terbaik adalah dengan mencuci rambut dengan sampo berbahan tea tree oil lalu menyisirnya dengan serit untuk membasi kutu. Para peneliti di National Institutes of Health AS menyarankan langkah tersebut.
Advertisement