Anak dengan Kanker Harus Terbebas dari Malanutrisi

Meski didiagnosis dengan kanker, pasien anak harus mendapatkan haknya yaitu gizi seimbang

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 15 Jul 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2019, 18:00 WIB
Kreasi sayur untuk anak (Sumber: Istockphoto)
Ilustrasi Memenuhi Gizi pada Anak dengan Kanker (Sumber: Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Permasalahan malanutrisi juga menghantui anak dengan penyakit tidak menular seperti kanker.

Dokter spesialis anak konsultan dari RS Kanker Dharmais, Mururul Aisyi, menjelaskan bahwa saat ini angka kejadian kanker pada anak mencapai sembilan dari 100.000 anak usia 0 sampai 17 yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jenis dan kasus yang beragam.

Kasus yang paling sering di antaranya leukemia, retinoblastoma, osteosarcoma, neuroblastoma, limfoma maligna, karsinoma, dan nasofaring.

Menurut dia, anak dengan kanker memang memiliki tantangan tersendiri, terutama pada fluktasi kebutuhan nutrisi.

 

Hak Pasien Anak dengan Kanker

Ilustrasi Anak Minum Air Putih (iStockphoto)
Ketika Pemenuhan Gizi Anak dengan Kanker (Ilustrasi/iStockphoto)

 Meski didiagnosis dengan kanker anak-anak itu tetap punya hak mempunyai tumbuh kembang dan optimal.

"Justru, mereka butuh asupan nutrisi yang lebih dan harus diperhatikan saat menjalani penanganan medis," kata dia seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 15 Juli 2019.

Nutrisi yang baik, lanjut Mururul, harus didapat pasien kanker anak guna mengimbangi beban penyakit dan mempertahankan kapasitas fungsional tubuh selama masa perawatan.

Sebab, pasien anak dengan kanker rentan mengalami sejumlah kondisi malanutrisi akibat peningkatan konsumsi energi maupun gangguan absorbsi nutrisi yang dapat disebabkan oleh penanganan atau pengobatan, atau penyakit itu sendiri.

 

Pengaruh Penanganan Kanker pada Anak

Hubungan Ibu dan Anak Perempuan
Ilustrasi Foto Ibu dan Anak dengan Kanker (iStockphoto)

 

Menurut Marurul, beberapa jenis penanganan yang dapat memengaruhi kondisi status nutrisi umumnya karena efek samping dari kemoterapi, seperti muntah, anorexia, dan malabsorbsi.

"Hingga peningkatan napsu makan akibat konsumsi obat anti-peradangan seperti kortikoseteroid," ujarnya.

 

Bicara Gizi untuk Anak dengan Kanker

Kanker
Danone Indonesia Bekerjasama dengan Yayasan Pita Kuning untuk Bicara Gizi untuk anak yang didiagnosis dengan kanker (Foto: Danone Indonesia)

 

Oleh sebab itu, kegiatan Bicara Gizi yang diusung oleh Danone Indonesia mengangkat isu penting mengenai kebutuhan nutrisi bagi pasien anak dengan penyakit tidak menular, kanker salah satunya.

"Kami bekerjasama dengan Yayasan Pita Kuning dalam pelaksanaan edukasi nutrisi serta kegiatan hiburan lain guna mencegah malanutrisi kepada pasien anak dengan kanker," kata External Communication Manager for Early Life Nutrition and Medical Nutrition Danone Indonesia, Desytha Rahma Dwi Utami,

Berdasarkan data yang dikumpulkan Danone Indonesia, terdapat tiga sampai lima persen prevalensi kanker pada anak (sebanyak 4.156 kasus) di Indonesia.

Saat ini, terdapat hingga 60 persen pasien anak dengan kanker yang terdiagnosisi malanutrisi, bergantung apda tipe kanker, jenis terapi, dan metode pengukuran.

Danone Indonesia menekankan bahwa perlu penelitian lebih mendalam guna mengetahui pasti mengenai kondisi malanutrisi pada anak dengan kanker.

Meski demikian, sebuah studi di RSUP Dr Kandou Manado menunjukkan bahwa 32,3 persen anak berstatus gizi kurang dan 12,9 mengalami obesitas yang dinilai saat akhir induksi kemoterapi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya