Penyebab Cholinergic Urticaria, Penyakit Gatal Seperti yang Dialami V BTS

Dalam kondisi yang parah, cholinergic urticaria seperti yang dialami V BTS ternyata bisa menyebabkan kehilangan kesadaran.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Jul 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2019, 17:00 WIB
V `BTS`
V atau Kim Tae Hyung `BTS` (wikia)

Liputan6.com, Jakarta Kondisi kesehatan Kim Tae Hyung atau yang dikenal dengan nama V BTS, menjadi sorotan. Member BTS ini sedang mengalami cholinergic urticaria.

"Saya sedang mengalami alergi kolinergik. Saya gatal-gatal," kata V BTS pada Minggu kemarin, seperti dikutip Liputan6.com dari Soompi.

Sontak, istilah medis tersebut banyak dilaporkan banyak dicari oleh penggemar. Mengutip Web ND pada Selasa (16/7/2019), cholinergic urticaria (CU) disebabkan oleh serabut saraf di kelenjar keringat. Kulit bereaksi terhadap panas dan keringat ketika suhu tubuh naik. Kondisi itu membuat seseorang mengalami gatal-gatal merah.

Biasanya, masalah ini bisa terpicu ketika pasien sedang mandi air panas, berolahraga sampai berkeringat, berada di iklim yang panas, mengenakan perban kencang, gugup, atau dalam beberapa kondisi merupakan hasil dari reaksi terhadap antibodi dalam keringat mereka sendiri atau immunoglobulin-G.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Kondisi yang Parah

V BTS
V BTS (Instagram/@btstae)

Dalam kasus yang sangat parah, CU bisa menyebabkan syok anafilaktik atau reaksi alergi berupa kehilangan kesadaran bahkan kematian.

Julie Reid misalnya. Mantan instruktur tari di Clearwater, Florida, Amerika Serikat ini sempat mengalami CU secara mendadak dan tiba-tiba merasa lemas pada 2016 lalu.

"Setiap aktivitas fisik yang saya lakukan, saya mengembangkan gatal-gatal di mana-mana," kata Reid seperti dikutip dari Global News.

Bahkan hal ini membuatnya sulit keluar rumah karena suhu yang terlalu panas membuatnya mengalami penyakit itu.

"Ini menyebabkan berkembangnya agorafobia yang melumpuhkan dan kombinasi dari sikap apatis serta depresi," tulis Reid dalam blognya.


Komplikasi Lain

ilustrasi kulit gatal (istockphoto)
ilustrasi kulit gatal (istockphoto)

Beberapa kasus juga menyatakan bahwa masalah kulit ini disertai dengan diare, air liur berlebihan, pusing, tekanan darah rendah, detak jantung yang cepat, sesak napas, dan keram perut.

Ada beberapa pengobatan yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah ini. Untuk pencegahan sendiri, pasien biasanya disarankan untuk mengurangi aktivitas yang membuatnya berkeringat lebih.

Selain itu, Web MD juga merekomendasikan pasien untuk mandi air dingin, menggunakan pakaian longgar, menjaga suhu ruangan agar tetap dingin, serta mengelola stres yang menyebabkan rasa gatal muncul.

Gatal-gatal semacam ini sendiri biasanya bertahan hingga 30 menit sampai satu jam sebelum akhirnya menghilang. Meski begitu, apabila gejalanya berkepanjangan dan tidak segera pulih, ada baiknya untuk menghubungi dokter dan mendapatkan penanganan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya