Liputan6.com, Jakarta - Melaksanakan sholat fardhu sangat baik dikerjakan secara berjamaah. Pahalanya 27 kali lipat lebih banyak daripada sholat yang dilakukan sendiri.
Namun, terkadang kita terlambat melaksanakan sholat berjamaah karena imam sudah salam. Jemaah yang masbuk pun sudah selesai menyelesaikan sholat fardhunya.
Advertisement
Dalam kondisi seperti itu, kita melihat ada orang yang sedang melaksanakan sholat sunnah. Pertanyaannya, bolehkah sholat fardhu jika bermakmum kepada imam yang sedang melaksanakan sholat sunnah?
Advertisement
Baca Juga
Pertanyaan tersebut pernah ditujukan kepada Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif dan pendakwah kondang Ustadz Khalid Basalamah. Keduanya memiliki persamaan pendapat tentang kasus sholat fardhu berjamaah dengan imam yang sholat sunnah.
Simak penjelasan lengkap Buya Yahya dan Ustadz Khalid Basalamah di bawah ini.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya mengatakan, hukum sholat fardhu berjamaah kepada imam yang sedang sholat sunnah adalah sah. Hanya saja, makmum tersebut belum tentu akan mendapatkan pahala sholat berjamaah.
“Sholatnya dia sah. Kalau dia tahu saya (imam) melakukan sholat sunnah, dia gak dapat pahala sholat jamaah, tapi sudah sah sholatnya. Tapi kalau dia menduga saya sholat fardhu, dia mendapatkan jamaah,” jelas Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Rabu (29/1/2025).
Pertanyaan kemudian, bagaimana muslim yang sedang sholat sunnah tiba-tiba ada yang bermakmum kepadanya untuk sholat fardhu? Buya Yahya membolehkan keadaan tersebut terjadi dan sholatnya sama-sama sah.
Malah, Buya Yahya menyarankan agar imam tersebut tidak memberitahu bahwa dia sedang melaksanakan sholat sunnah. Hal ini agar makmumnya bisa mendapatkan pahala sholat berjamaah, meskipun sebenarnya beda niat sholat.
“Gak usah kasih tahu saya (imam) sholat sunnah, biar dia husnudzon (sedang sholat fardhu) dapat pahala (sholat berjamaah). Setelah assalamualaikum, pergi sudah,” kata Buya Yahya menyarankan.
Advertisement
Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
Penjelasan Buya Yahya di atas senada dengan Ustadz Khalid Basalamah. Ustadz Khalid juga membolehkan orang yang sholat fardhu bermakmum kepada orang yang sholat sunnah. Hal ini dilakukan agar sholat fardhu tetap dilakukan secara berjamaah.
“Usahakan jangan sholat sendiri kecuali darurat. Sudah tidak ada lagi orang (yang sholat fardhu). Walapun orang itu lagi sholat sunnah, boleh kita makmum di belakangnya,” kata Ustadz Khalid dikutip dari YouTube Khalid Tsaqib.
“Dan orang yang sedang sholat sunnah rawatib kalau ditepuk oleh suadaranya, jadi imam saja gak masalah. Dia kerjakan sholat sunnahnya, yang di belakangnya itu mengerjakan sholat wajibnya. Ini sesuai dengan hadis Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam riwayat Imam Bukhari,” sambungnya.
Ustadz Khalid kemudian menyebutkan riwayatnya. Bahwasanya pernah ada seorang sahabat yang ketinggalan sholat fardhu dan berencana melaksanakannya secara munfarid. Rasulullah SAW yang sedang berdzikir meminta para sahabat nabi lainnya untuk menjadi imam sahabat tersebut.
“(Kata Nabi SAW) ‘Siapa yang mau bersedekah ke saudaranya ini? Siapa yang mau sholat lagi temani dia?’ Maka Abu Bakar berdiri. Abu Bakar jadi imam. Padahal Abu Bakar sudah sholat. Ini sudah hukum sunnah bagi Abu Bakar,” tutur Ustadz Khalid.
Maka, keluarlah sebuah hukum yang membolehkan muslim sholat berjamaah meskipun beda niat, termasuk dibolehkannya makmum yang sholat fardhu tapi imam sholat sunnah.
“Jadi boleh beda niat sama imam. Boleh juga orang yang sunnah jadi imam. Jadi, usahakan memang tidak sholat sendiri (tapi berjamaah),” pungkas Ustadz Khalid.
Wallahu a’lam.