Tergolong Rawan, Kemendesa PDTT Gelar Simulasi Penanganan Bencana di Bengkulu

Kemendesa PDTT memilih memberikan simulasi penanganan bencana alam di Kabupaten Seluma, Bengkulu.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 20 Jul 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2019, 19:00 WIB
Simulasi Penanganan Bencana
Simulasi Penanganan Bencana yang Diberikan Kemendesa PDTT kepada masyarakat Desa Padang Pelasan Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, Bengkulu. (Foto: Dokumen Kemendesa PDTT)

 

Liputan6.com, Bengkulu - Kementerian Desa, Pembangunan, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) melalui Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertentu melaksanakan bimbingan teknis dan kegiatan simulasi penanganan bencana alam di daerah tertinggal yang berada dalam zona rawan bencana.

Pelatihan teknis dan simulasi penanganan bencana alam ini diadakan selama tiga hari di Desa Padang Pelasan Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, Bengkulu.

Hasman Ma'ani, Direktur Penanganan Daerah Rawan Bencana, mengatakan, sasaran dari kegiatan yang merupakan kolaborasi antara Kemendesa PDTT dengan Pemkab Seluma adalah memberikan ilmu serta meningkatkan keterampilan dan kesiapsiagaan penanganan bencana bagi masyarakat dan aparatur daerah.

Baik dari badan penanggulangan bencana daerah, dinas kesehatan, dinas sosial, dan pihak terkait lainnya yang jumlahnya sekitar 70 orang.

"Tujuan simulasi ini sendiri untuk melatih kesiapsiagaan pemerintah daerah, penggiat atau praktisi kebencanaan, dan masyarakat itu sendiri," kata Hasman Ma'ani seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Sabtu, 20 Juli 2019.

 

Mengapa Seluma?

Simulasi Penanganan Bencana
Seluma dipilih karena kabupaten ini masuk ke dalam zona rawan bencana dan juga sebagai salah satu daerah tertinggal yang menjadi lokus kerja Kemendesa PDTT. (Foto: Dokumen Kemendesa PDTT)

 

Alasan dipilihnya Kabupaten Seluma lantaran lokasi kabupaten ini masuk ke dalam zona rawan bencana dan juga sebagai salah satu daerah tertinggal yang menjadi lokus kerja Kemendesa PDTT. Dan simulasi seperti ini merupakan yang pertama di sana.

Menurut Hasman, bencana alam menjadi urusan semua pihak. Dengan diadakannya kegiatan ini, masyarakat Seluma punya kesadaran lebih, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Sebab, kalau sudah sadar maka akan menjadi waspada sehingga tingkat selanjutnya adalah kesiapsiagaan yang bertujuan meminimalisir jumlah korban, jumlah kerusakan fisik, dan pembangunan daerah terutama dalam lingkup pembangunan pedesaan yang menjadi salah satu fokus pemerintah yang dibuktikan dengan adanya dana desa untuk masing-masing desa.

"Jadi, diharapkan dalam proses perencanaan penggunaan dana desa, juga dapat lebih sensitif terhadap kegiatan-kegiatan pengurangan risiko bencana," katanya.

Bupati Seluma, Bundra Jaya, mengapresiasi kegiatan dari Kemendesa PDTT ini. Bundra mengatakan bahwa itu artinya pemerintah pusat peduli terhadap masyarakat Seluma.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya