Ini Alasan Penting Lakukan IMD di Satu Jam Pertama Kehidupan Bayi

Kesadaran tenaga kesehatan dan ibu untuk tindakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) usai bayi lahir merupakan kabar baik untuk tercapainya pemberian ASI eksklusif.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Agu 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2019, 10:00 WIB
20151013-Ilustrasi Proses Melahirkan
Ilustrasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) penting dilakukan karena berpengaruh ke ASI eksklusif (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Angka Inisiasi Menyusu Dini (IMD) mengalami peningkatan. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar pada 2018 ada 58,2 persen ibu yang melakukan IMD sementara pada 2013 hanya 34,5 persen.  

Walau meningkat, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Kirana Pritasari, mengatakan tingkat IMD di Indonesia masih belum merata. 

"Kita masih ada gap antar provinsi yang cukup lebar kalau kita lihat jatahnya IMD Indonesia 34,5 persen pada 2013, kemudian naik," tutur Kirana dalam temu media Pekan ASI Sedunia 2019 di Jakarta ditulis Selasa (6/8/2019).

Idealnya IMD dimulai secepatnya setelah bayi lahir. Namun, masih banyak orangtua yang belum mengetahui hal ini. 

"Bayi yang mendapat kesempatan IMD, akan lebih sukses untuk mendapat ASI eksklusif karena secara mandiri mencari cara untuk menyusui," kata Wiyarni Pambudi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di kesempatan yang sama. 

Saksikan juga video menarik berikut

9 Tahap IMD

20151013-Ilustrasi Proses Melahirkan
Ilustrasi Proses Melahirkan (iStockphoto)

Mengingat IMD adalah merupakan kunci kesuksesan ASI eksklusif, berikut sembilan tahapan IMD seperti disampaikan Wiyarni:

1. Bayi menangis

2. Bayi relaksasi

3. Bayi terjaga

4. Bayi mulai aktif

5. Bayi istirahat

6. Bayi merangkak mencari puting

7. Bayi pembiasaan

8. Bayi mulai menyusu

9. Bayi tidur

Proses IMD sebenarnya tidak perlu didampingi dokter atau perawat. Keluarga dan suami juga bisa mendampingi ibu saat IMD.

"Suami dan keluarga bisa diajarkan kapan tanda situasi berbahaya seperti bayi yang tidak aktif atau kulit bayi membiru (untuk menghubungi dokter atau perawat)," jelas Wiyarni.

 

Penulis: Febrianingsih Alamako

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya