Punya Riwayat Penyakit Jantung Bukan Alasan Tidak Berolahraga

Pasien penyakit jantung tetap bisa berolahraga asal memilih jenis yang tepat, ketahui kemampuan diri dan pastikan cek ke dokter

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2019, 07:00 WIB
jalan kaki
Ilustrasi Jalan Kaki. (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Memiliki riwayat penyakit jantung bukan alasan tidak berolahraga. Namun, tentunya olahraga yang dipilih sesuai kemampuan tubuh dan sudah didiskusikan dengan dokter.

Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Hengkie F. Lasanudin dari RS Pusat Pertamina, Jakarta pasien penderita penyakit jantung disarankan melakukan olahraga jenis aerobik yang ringan.

“Kita menyarankan yang sifatnya aerobik. Aerobik itu yang kita lakukan sambil olahraga masih bernapas (ringan), seperti jalan kaki, sepeda,” kata Hengkie dalam konferensi pers #24JamSiaga: Layanan Kegawatdaruratan Jantung RS Pusat Pertamina beberapa waktu lalu ditulis Rabu (7/8/2019).

Hengkie juga menyarankan untuk melakukan olahraga minimal 150 menit seminggu. Jika bisa lebih, akan memiliki efek yang baik bagi kesehatan jantung. Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah durasi berolahraga.

"Jadi olahraga yang kita kejar menitnya dulu. Jalan enggak apa-apa asal setengah jam. Jadi, bukan speed dulu tapi time-nya dulu," jelasnya.

Ada beberapa jenis olahraga yang tidak disarankan bagi penderita penyakit jantung yakni angkat besi dan lari seratus meter sprint. Olahraga tersebut membuat pasien berusaha menahan napas.

Lalu, Hengkie juga mengingatkan pasien jantung tidak memforsir tubuh saat berolahraga. Sebab latihan fisik dengan intensitas tinggi berisiko membuat pasien kehabisan napas dan meningkatkan produksi keringat.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Segera Beristirahat Bila...

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Bila timbul rasa sakit di dada saat berolahraga, segera berhenti dan beristirahat. Sumbatan oksigen pada jantung bisa jadi yang mengakibatkan dada terasa sakit. Jika terus dipacu akan berakibat semakin rusaknya otot jantung.

"Jika jantung terus di pacu, makin rusak. Tapi jika kita istirahat, kita mulai rileks, mudah-mudahan tidak tejadi penyempitan," jelas Hengkie.

Jika rasa sakit pada dada berulang hendaknya Anda waspada dan segera memeriksakan diri ke dokter.

 

 

 

Penulis : Eflien Anggelien

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya