Menkominfo Ungkap Sulitnya Pasang Internet di Daerah 3T

Menkominfo Rudiantara mengungkapkan, pasang jaringan internet di fasilitas kesehatan (faskes) yang berada di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) sulit.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Agu 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2019, 20:00 WIB
Rudiantara
Ditemui dalam acara 'Pertemuan Koordinasi Tim Nusantara Sehat Batch 9, 10, 11 di Jakarta, Selasa (6/8/2019), Menkominfo Rudiantara mengungkapkan, pasang internet di faskes daerah 3T termasuk sulit. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Liputan6.com, Jakarta Akses internet juga sinyal ponsel menjadi salah satu kendala komunikasi tenaga kesehatan, khususnya Tim Nusantara Sehat yang dibesut Kementerian Kesehatan saat bertugas di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).

Untuk mengakses internet, Tim Nusantara Sehat harus menuju kabupaten yang ada sinyal internet. Biasanya untuk mencapai titik itu perlu waktu berjam-jam lamanya. Padahal, akses internet ini dibutukan mendata nama-nama pasien dan keperluan backup data hasil pemeriksaan.

Terkait hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan bahwa memang tidak mudah memasang jaringan internet di daerah 3T.

"Saya pernah ke Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di sana, sekolah-sekolah dan puskesmas sekarang terhubung dengan internet. Pengerjaan pemasangan internetnya dua bulan. Itu pun kalau sudah ada listrik," terang Rudiantara saat ditemui acara 'Pertemuan Koordinasi Tim Nusantara Sehat Batch 9, 10, 11 di Jakarta, ditulis Rabu (7/8/2019).

Untuk pemasangan sinyal seluler internet bisa membutuhkan waktu setahun. Ini terjadi bila di daerah tersebut tidak ada tower listrik. Tower listrik pun harus dibangun terlebih dahulu.

"Kalau enggak ada tower listrik, ya membangun towernya dulu. Rute jaringan listrik dan panel baterai harus dibangun dulu. Minimal satu tahun selesainya," lanjut Rudiantara.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Ditarik dengan Kerbau

Tower BTS
Alat pasang internet ada yang ditarik pakai kerbau. (iStockPhoto)

Rudiantara menambahkan, akses menuju lokasi pemasangan sinyal internet kerap menghadapi tantangan. Bahkan peralatan yang dipergunakan membangun sinyal internet harus ditarik dengan kerbau.

"Kami bisa memasang internet seluler mengikuti jalur yang dilalui teman-teman (Tim Nusantara Sehat). Kendala sulitnya kalau di daerah 3T, pernah ada satu lokasi yang mana alat-alat (seperti antena) yang dibawa harus ditarik dengan kerbau," ujar Rudiantara.

Tantangan tersebut dinilai sulit. Kita bukan membangun pulau Jawa saja, melainkan Nusantara.

"Bangun pulau Jawa gampang, tapi kita kan ini membangun Nusantara," lanjut Rudiantara.

Titik Akses Internet

Ilustrasi Internet (iStockphoto via Google Images)
Titik akses internet. (iStockphoto via Google Images)

Berdasarkan data Kominfo, dari tahun 2015 sampai sekarang, sebanyak 4.000 titik akses internet dipasang pada di fasilitas kesehatan daerah yang tersebar di Indonesia.

"Di NTT, misalnya, sudah ada 33 puskesmas yang sudah terhubung internet," Rudiantara melanjutkan.

Untuk pemasangan internet ini bisa diproses saat pemerintah daerah setempat, seperti bupati meminta dan melaporkannya ke Kominfo. Faskes yang terhubung internet akan mempermudah pendataan laporan medis pasien.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya