Liputan6.com, Jakarta Bicara mengenai kuliner, beberapa negara kerap menyajikan hidangan yang tak biasa seperti misalnya sajian gurita hidup di Korea Selatan atau Jepang. Menurut budaya setempat, mengunyah gurita hidup lengkap dengan tentakelnya memberi sensasi tersendiri.
Beberapa orang lainnya yang tak terbiasa dengan hidangan tersebut tentu tak begitu menikmatinya. Tapi, di balik sensasi unik mengunyah gurita hidup sebenarnya ada potensi bahaya yang mengintai nyawa. Tidak sedikit jumlah orang yang berpulang karena tersedak saat makan gurita hidup.
Baca Juga
“Makanan ini dilengkapi dengan peringatan kesehatan,” kata Jenny Tschiesche, penulis dan ahli nutrisi, melansir laman Insider. “Tidak direkomendasikan. Ada bahaya tersedak terutama di dalam tenggorokan, tubuh gurita dapat menyebabkan penyumbatan.”
Advertisement
Sementara mengenai potensi keracunan, risiko yang muncul karena mengonsumsi gurita hidup sangat kecil.
“Terkait risiko keracunan makanan, gurita tidak menduduki peringkat teratas untuk kategori makanan laut,” kata Jenny. “Risikonya cukup kecil, mungkin itu alasan mengapa orang Korea memilih untuk mengkonsumsinya mentah-mentah.”
Pilih Koki yang Berpengalaman
Menurut kepala koki asal Korea Selatan, Kim Sang Jin, Anda harus memegang kepala gurita itu dahulu dan meremas tentakelnya ke bawah untuk menghilangkan mukus. Karena rasa mukus tidaklah enak.
“Makan gurita hidup sangatlah baik untuk membantu kadar gula darah Anda,” kata Kim Sang Jin. “Karena mengandung asam amino," lanjutnya.
Kim Sang Jin menjelaskan rasa tentakel gurita yang melekat dalam mulutnya sebagai perasaan aneh. Ia juga menambahkan bahwa gurita tersebut perlu dipotong menjadi sangat kecil agar pelanggan tidak tersedak.
“Jika Anda mencoba mengkonsumsi potongan besar, gurita itu akan tersangkut dalam tenggorokan,” tambah Kim Sang Jin. “Dan itulah saat di mana Anda mengalami kecelakaan dan mati.”
Maka jika Anda tergoda untuk mencoba makanan ekstrem ini, sebaiknya tidak dilakukan di sembarang tempat. Carilah koki yang andal dan berpengalaman dalam memproses gurita hidup. Tidak lupa untuk mengunyahnya secara perlahan agar tidak tersedak.
Penulis : Selma Vandika
Advertisement