Selain Saluran Napas, Kabut Asap Riau Bisa Picu Iritasi Mata

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan bila tinggal di Pekanbaru maupun wilayah terdampak kabut asap lainnya.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 14 Sep 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2019, 15:00 WIB
Asap Karhutla Selimuti Pekanbaru
Kabut asap menyelimuti Pekanbaru. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kabut asap pekat kembali melingkupi Pekanbaru, Riau pekan ini. Pada Jumat, 13 September 2019 kualitas udara di Pekanbaru berwarna ungu alias kategori berbahaya seperti dilihat di laman resmi BMKG.

Kabut asap yang pekat tentu berdampak pada kesehatan. Selain mengganggu saluran pernapasan juga berdampak ke mata seperti disampaikan dokter spesialis mata Surya Utama.

"Iritasi itu pasti, artinya membuat peradangan ringan, bisa juga berat pada mata," kata Surya saat dihubungi Liputan6.com.

Guna meminimalisasi efek kabut asap pada mata, dokter subspesialis vitreoretina yang sehari-hari praktik di Eka Hospital Pekanbaru ini menyarankan kepada warga yang terdampak untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Jika mesti berada di luar ruangan pastikan menggunakan pelindung mata.

"Kalau berada di luar, pakai kacamata pelindung atau safety goggle untuk melindungi mata," sarannya.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut

Pertolongan Pertama

Jenis dan gejala penyakit mata glaukoma
mata teriritasi (sumber: iStockphoto)

Bila kabut asap sampai membuat mata iritasi, pertolongan pertama yang dilakukan bisa dengan meneteskan obat tetes mata yang dijual bebas.

"Kalau sudah diberikan mata tetap merah, meradang, atau banyak keluar kotoran, penglihatan kabur, segera saja ke dokter mata," pesannya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya