Cek, Sakit Kepala yang Bisa Jadi Pertanda Aneurisma

Sakit kepala bisa menjadi pertanda dari aneurisma otak. Seperti apa gejalanya?

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 25 Sep 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2019, 08:00 WIB
Sakit kepala (iStock)
Ilustrasi sakit kepala (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Aneurisma otak bisa menyebabkan stroke hingga kematian jika tidak cepat ditangani. Yang menjadi masalah, kondisi tersebut kebanyakan tanpa gejala ketika masalah itu terlalu kecil.

"Aneurisma biasanya tidak bergejala karena terlalu kecil, terkadang orang tidak tahu sampai meninggal pun bahwa dia mengalami aneurisma," kata Dokter spesialis saraf Rubiana Nurhayati dari RS Pondok Indah - Pondok Indah di Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Walaupun begitu, bukan berarti aneurisma otak tidak bisa dideteksi dengan cepat. Kondisi tersebut bisa diketahui dengan skrining agar bisa dilakukan pencegahan terjadinya pecah dan stroke.

Gejala yang paling sering jika aneurisma belum pecah pertama adalah sakit kepala.

"Jadi kalau kita punya sakit kepala berulang dan berdenyut, karena dia kenanya di pembuluh darah, jadi khas, dan dia di tempat yang sama, itu kita harus lebih waspada," kata Rubiana. Walaupun, belum tentu itu aneurisma.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Gejala Lainnya

Stres - sakit kepala - lelah (iStock)
Ilustrasi stres - sakit kepala - lelah (iStockphoto)

Untuk lebih waspada, gejala lainnya adalah munculnya rasa kesemutan di satu sisi tubuh.

"Jadi waktu kita sakit kepala terus timbul rasa kebas di satu sisi tubuh yang bersilangan. Misalnya yang sakit kepala sebelah kanan, yang kesemutan sebelah kiri. Tiap sakit kepala kok kesemutan ya, itu harus lebih hati-hati lagi," kata Rubi.

Apabila sudah pecah, aneurisma bisa menyebabkan sakit kepala hebat, muntah, kesadaran menurun hingga koma, kelumpuhan di satu sisi, hingga kejang, dan akan berakhir sebagai stroke.

Untuk itu, apabila memiliki gejala sakit kepala yang begitu hebat, Rubi meminta Anda untuk melakukan skrining pada otak. Jika ditemukan adanya aneurisma, kondisi itu bisa dicegah sebelum pecah dengan clipping dan coiling.

"Karena kalau sudah pecah, ya sudah jadi stroke, jadi sudah terlambat," kata Rubiana.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya