Liputan6.com, Jakarta Influencer, Ayla Dimitri mengaku dirinya pernah mengalami gangguan psikosomatis. Gangguan yang berdampak pada kesehatan mental ini dipicu oleh beragam komentar negatif yang menyerangnya di media sosial Instagram pada 2017 lalu.
Sebagai seseorang yang aktif di media sosial, berbagai komentar baik maupun buruk sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Ayla. Tak sadar, komentar buruk tersebut ternyata memberikan dampak yang besar bagi kesehatan mentalnya.
Baca Juga
"Awalnya cuma dapet physical bullying dan merasa itu masih tahap awal banget. Sampai akhirnya aku pernah ikut salah satu acara yang sebenarnya aku kurang sreg, dari situ aku mulai di-bash banget," tutur Ayla dalam diskusi 'Positif di Media Sosial' di Jakarta Pusat, Rabu, (25/9/2019).
Advertisement
Tak lama sejak saat itu Ayla merasa kondisi fisiknya kurang sehat. Ia sering panik, mengalami sesak napas, kesemutan dan batuk yang tak kunjung reda selama berbulan-bulan.Â
Setelah berbicara dengan banyak ahli, ia mengetahui bahwa dirinya mengalami gangguan psikosomatis. Ini adalah gangguan yang menyebabkan penyakit muncul karena dipengaruhi oleh pikiran.Â
"Aku mengalami psikosomatis karena dipicu oleh cyber bullying yang efeknya jangka panjang banget," tuturnya.
Mengutip Klikdokter yang ditulis dokter Atika, gangguan psikosomatis bisa sangat bervariasi. Beberapa keluhan yang umum terjadi adalah nyeri kepala, sesak napas, mual, nyeri perut, dada berdebar, nyeri dada, dan tangan gemetar. Keluhan tersebut kerap memiliki kaitan waktu dengan terjadinya fenomena beban psikologis, misalnya stres dan kecemasan.
Â
Saksikan juga video berikut:
Terapi 2 Tahun
Ayla pun segera mencari cara untuk bisa sembuh dari kondisi itu. Dia kemudian menjalani terapi selama dua tahun.Â
"Aku sampai menjalani terapi 2 tahun untuk menyembuhkan luka batin yang ternyata membuka luka batin lainnya," jelas Ayla.
Kondisi ini mendorong Ayla untuk membagikan pengalaman gangguan psikosomatis yang dialaminya melalui video singkat lewat akun Instagram miliknya.
"Karena mungkin banyak yang mengalami hal serupa, tapi belum tahu apa penyebabnya," tambahnya.
Tak hanya membahas mengenai gangguan psikosomatis, ia juga membagikan hal-hal terkait kesehatan mental lainnya. Hal ini ia lakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama di media sosial mengenai pentingnya kesehatan mental.
"Ketika udah bisa membangun kepercayaan diri dan kekuatan mentalku lagi, aku memahami bahwa kesehatan mental itu sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Makanya kita gak boleh mengesampingkan kesehatan mental," tekannya.
Â
Â
Penulis: Diviya Agatha
Advertisement