Liputan6.com, Jakarta Menyimpan dendam terhadap seseorang biasanya hadir karena ada faktor pembenaran diri dan merasa lebih unggul. Padahal, dua hal itu membuat Anda jadi sulit melepaskan dendam.
"Menyimpan dendam merupakan bentuk perlindungan diri. Karena marah merupakan emosi yang lebih kuat dibandingkan rasa rentan dan mengakui bahwa Anda sebenarnya sakit hati,” kata psikoterapis asal New York, Amerika Serikat, Sarah Saffian.
Baca Juga
Namun, hidup dengan rasa dendam tentu tidak baik bagi jiwa Anda. Mencoba perlahan-lahan melepaskan perasaan tersebut akan berimbas positif pada kehidupan secara keseluruhan. Berikut saran Saffian melepaskan dendam perlahan-lahan seperti dilansir Purewow, Minggu (6/10/2019).
Advertisement
1. Cari tahu akar permasalahan
Yang perlu ditanyakan pada diri sendiri adalah akar masalah tersebut. Mencari alasan dibalik reaksi kesal dan mengingat ulang tindakan yang sudah dilakukan.
Perlu diingat bahwa ini bukan ajang mencari kesalahan. Namun tahap mencari akar permasalahan dan mengendalikan diri sendiri.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut
2. Refleksi Diri
Tanyakan, mengapa dendam itu lama disimpan? Apakah ada manfaatnya? Apakah Anda berharap orang tersebut akan meminta maaf? Hal apa yang sebaliknya lebih mungkin terjadi?
Pada dasarnya, menyimpan membuat mental Anda lelah seperti disampaikan Saffian.
3. Mengampuni tanpa diminta
Berpikir bahwa Anda baru akan mengampuni orang tersebut setelah ia meminta maaf bukanlah pikiran yang sehat. Akan lebih baik bila Anda memaafkan tanpa ia minta, khususnya bila orang itu sulit diajak berkompromi.
Psikoterapis itu juga menyarankan untuk menulis surat yang menjabarkan kekesalan dan perasaan Anda. Curahkan perasaan Anda tanpa perlu dikirim.
Perasaan kesal yang menimbulkan dendam memang sulit dihilangkan. Namun, terus berpegang teguh pada dendam berarti memberikan kekuasaan pada orang itu untuk terus mempengaruhi Anda. Menulis surat adalah perwujudan pelepasan pengampunan.
Selamat mencoba...
Penulis : Selma Vandika
Advertisement