Tekan Ketergantungan dari PDAM, RS Hasan Sadikin Bangun Pengolahan Air Bersih

RS Hasan Sadikin Bandung tengah membangun instalasi pengolahan air bersih (water house station) layak minum yang berasal dari air tanah

oleh Arie Nugraha diperbarui 28 Nov 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2019, 06:00 WIB
Ilustrasi air mancur (iStock)
Ilustrasi air (iStock)

Liputan6.com, Bandunga Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung tengah membangun instalasi pengolahan air bersih (water house station) layak minum yang berasal dari air tanah. Hal itu dilakukan untuk menekan ketergantungan penggunaan air bersih di rumah sakit dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Menurut Direktur Umum RSHS Bandung Muhammad Kamaruzzaman, air tanah yang diperoleh dari kawasan rumah sakit dianggap baik kadarnya usai melalui pengujian resmi. Kamaruzzaman mengatakan air tersebut dapat digunakan untuk minum dan berbagai keperluan sehari-hari.

“Yang buat air ini kita bangun dua alat. Yang satu di bidang gizi karena sesuai dengan advice dari JCI (Joint Commission International) yang lalu, bahwa standar untuk rumah sakit itu harus menggunakan standar air minum bukan air bersih. Sehingga mencuci, sayur-mayur dan segala macam, pasien di unit itu menggunakan air minum. Itu standarnya,” kata Kamaruzzaman di RSHS, Bandung, Rabu, 27 November 2019.

"Satu unit lagi kami gunakan lagi untuk air minum untuk masyarakat. Jadi, siapa saja yang melewati kesana dapat menggunakannya," tambahnya.

 

Wajibkan Pegawai RS Bawa Botol Minum Sendiri

Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung (Foto: Dok. Pemprov Jabar)

Selain itu, di setiap ruangan akan disiapkan dispenser dengan botol galon isi ulang air dari instalasi air minum. RSHS juga mewajibkan seluruh pegawai serta pengunjung rumah sakit, membawa botol air minum sendiri.

“Kita namakan tumblernisasi. Jadi setiap pegawai, dokter, pengunjung rumah sakit harus membawa botol minumnya sendiri. Itu agar mengurangi volume sampah plastik. Airnya kan sudah kita sediakan hasil pengolahan kita sendiri, sehingga aman diminum,” ujar Kamaruzzaman.

Dengan adanya pengolahan air bersih dan minum oleh RSHS, rumah sakit umum pemerintah itu juga membangun taman hidroponik dan taman gantung, dengan memanfaatkan keberadaan instalasi air bersih. Untuk taman hidroponik, tujuannya untuk bahan baku makanan pasien tidak usah mengeluarkan dana lagi.

RSHS Bandung menyatakan dengan adanya instalasi pengolahan air bersih, dapat menekan ongkos pembayaran air sebesar lebih dari Rp1 miliar tiap tahunnya. Sedangkan ratusan ribu kubik air dari seluruh ruangan di RSHS dapat dipergunakan kembali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya