Liputan6.com, Jakarta Heboh serangan flu babi Afrika yang masuk ke Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan produk pangan olahan tetap aman. Hingga berita ini ditayangkan, belum ada produk pangan olahan daging babi yang harus diuji BPOM terkait kasus tersebut.
Advertisement
"Soal pemeriksaan produk olahan daging babi oleh BPOM, yang dikaitkan dengan kasus flu babi Afrika ini enggak ada ya. Kelihatannya tidak ada bahaya yang mengancam rantai pangan, dari babi hidup ke pangan olahan," ujar Kepala BPOM Penny K Lukito saat ditemui di Kantor BPOM, Jakarta Pusat, ditulis Rabu (25/12/2019).
"Informasi yang kami terima, penyakit flu babi Afrika hanya menyerang babinya saja. Tidak menular ke manusia. Jadi, tidak ada yang harus kami respons dengan melakukan pengujian, sampai saat ini lho ya."
Kasus flu babi Afrika mencuat sejak awal November 2019, ketika ribuan ternak babi di Sumatera Utara mendadak mati. Babi-babi tersebut diduga terindikasi virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika, berdasarkan hasil uji laboratorium oleh Balai Veteriner Medan.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Penanganan Flu Babi Afrika
Penny menambahkan, flu babi Afrika tidak menular ke manusia.
"Saya kira bila dikaitkan dengan proses mengolah pangan dari daging babi. Kalau babinya terinfeksi virus, virus bisa saja mati saat pemrosesan berlangsung. Mematikan virusnya," tambahnya.
"Selain itu, sudah ada kebijakan dari pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus flu babi Afrika di peternakan. Nah, itu dilakukan Kementerian Pertanian. Upaya babi yang terjangkit, misalnya, diisolir dan dimatikan."
Masyarakat sebaiknya tidak panik terhadap flu babi Afrika, tutup Penny.
Kementerian Kesehatan pun belum menemukan kasus virus flu babi menular ke manusia. Walaupun begitu Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto menegaskan, Kemenkes terus memantau perkembangan isu flu babi Afrika.
Advertisement