Kemenkes: 104 Spesimen Telah Diperiksa Balitbangkes, Seluruhnya Negatif COVID-19

Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto mengatakan, 104 spesimen tersebut dikirim dari 39 rumah sakit di 19 provinsi.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 17 Feb 2020, 14:06 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2020, 14:06 WIB
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengungkapkan bahwa Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) telah mendapatkan 104 spesimen yang telah diperiksa terkait COVID-19.

Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto mengatakan, 104 spesimen tersebut dikirim dari 39 rumah sakit di 19 provinsi.

Yuri mengatakan, Kemenkes sebelumnya telah melakukan surveilans aktif terkait kemungkinan munculnya COVID-19 setelah melewati pintu masuk negara dan pada periode inkubasi.

"Maka pemerintah daerah dan kita semuanya menyiapkan sistem surveilans aktif yang melibatkan 100 rumah sakit yang sudah kita siapkan sejak kasus virus corona yang pertama di tahun 2002 yaitu SARS," kata Yuri.

"Keseluruhan pemeriksaan menghasilkan negatif virus COVID-19," kata Yuri usai pertemuannya dengan perwakilan World Health Organization dan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di gedung Wantimpres Jakarta, Senin (17/2/2020).

 

Saksikan juga video menarik berikut:


Kemenkes Terus Waspadai COVID-19

Yuri menambahkan, berdasarkan data yang diterima oleh Kemenkes hingga Minggu, 16 Februari pukul 18.00 WIB belum ada kasus COVID-19 yang masuk ke Indonesia.

Namun demikian, Kemenkes menyatakan akan terus mewaspadai masuknya COVID-19 ke Indonesia.

Yuri mengatakan mereka akan tetap melakukan surveilans terhadap orang-orang yang memiliki beberapa kriteria terkait dengan COVID-19 seperti memiliki gejalanya, serta riwayat perjalanan dari pusat penyebaran dan negara-negara lain yang terindikasi.

"Misalnya melaksanakan perjalanan dari epicentrum, dari mainland China atau dari Singapura, Malaysia, atau negara lain yang sudah terindikasi confirm positif, kita akan mengambil spesimennya dan kemudian kita kirim ke laboratorium untuk pemeriksaan," kata Yuri menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya