Lindungi Tenaga Medis dari COVID-19, IDI Usul Alat Pelindung Diri Diperhatikan

Untuk melindungi tenaga medis dari virus corona (COVID-19), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengusulkan, alat pelindung diri (APD) diperhatikan

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 16 Mar 2020, 19:29 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2020, 19:29 WIB
Temu media IDI, Senin (16/3/2020)
Temu media IDI, Senin (16/3/2020). Foto: Fitri Haryanti Harsono/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta Untuk melindungi tenaga medis dari virus corona (COVID-19), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengusulkan, alat pelindung diri (APD) diperhatikan. Usulan ini akan disampaikan kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo.

Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng M Faqih mengatakan, logistik berupa APD masih kurang bagi tenaga medis di daerah, khususnya yang menangani pasien suspek maupun positif COVID-19.

"APD masih kurang bagi petugas medis. Soal APD ini sangat penting sekali karena ada tenaga kesehatan yang sudah menjadi korban dan dinyatakan positif COVID-19. Tenaga kesehatan yanh dirawat juga ada," kata Daeng saat konferensi pers di Kantor PB IDI, Jakarta, Senin (16/3/2020).

"Petugas kesehatan ini sangat strategis dan termasuk garda terdepan. Apalagi kinerja mereka selalu berfokus dan siaga menangani pasien."

Adanya APD untuk melindungi tenaga medis. Jika tenaga medis sakit, maka akan berdampak pada berkurangnya tenaga medis untuk membantu menangani pasien.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Berikut Ini:


Satu Set Alat Pelindung Diri

Kertajati
Jelang kedatangan 69 WNI ABK Diamond Princess di Kertajati, petugas gunakan APD. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Daeng menegaskan, APD yang diusulkan adalah satu set APD. Mulai pakaian penutup, masker, sarung tangan, sampai alas kaki.

"Yang namanya APD seperti masker, pakaian penutup. Kami enggak minta satu persatu, melainkan satu set APD," Daeng menegaskan.

Ketersediaan APD ini meminta bantuan pemerintah untuk menyediakan dan Kepala BNPB Doni Monardo yang juga sebagai Ketua Gugus Percepatan Penanganan COVID-19.

Dewan Pakar PB IDI M Nasser menambahkan, kekurangan logistik seperti APD dalam situasi COVID-19 pandemi termasuk wajar. Oleh karena itu, kebutuhan terhadap APD harus disampaikan dan diminta.

"Kami diminta untuk melakukan inventarisasi apa saja yang dibutuhkan. Berharap segera akan mendapat realisasi dan APD segera dipenuhi," tegas Nasser.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya