Kemenkes Tak Anjurkan Tenaga Kesehatan Gunakan Masker Kain

Kemenkes lebih menganjurkan tenaga kesehatan menggunakan masker bedah atau N95 dalam tindakan tertentu karena tingkat perlindungannya lebih tinggi

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 09 Apr 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2020, 12:00 WIB
Lawan Virus Corona, China Kebut Produksi Masker N95
Pekerja mengecek kualitas masker kesehatan N95 di ruang kerja perusahaan produsen masker di Shenyang, China, 8 Februari 2020. Selama beberapa hari, perusahaan itu berjanji akan terus bekerja hingga 20 jam per hari untuk memastikan output harian masker N95 mencapai 20.000 lebih. (Xinhua/Yao Jianfeng)

Liputan6.com, Jakarta  Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa tenaga kesehatan tidak disarankan menggunakan masker kain dan lebih dianjurkan memakai masker bedah atau N95 dalam tindakan-tindakan tertentu.

"Untuk masker kain tidak dianjurkan untuk petugas kesehatan tetapi untuk masyarakat ini bisa digunakan karena akan lebih baik menggunakan masker kain daripada tidak menggunakan sama sekali," kata Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes di Jakarta, Kamis (9/4/2020).

Dalam keterangannya di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan disiarkan secara daring, Bambang mengatakan masker bedah sangat efektif untuk memblokir percikan dan tetesan dalam partikel besar.

"Untuk N95 ini mampu menyaring hampir 95 persen partikel yang lebih kecil dari 0,3 mikron dan dapat menurunkan paparan terhadap kontaminasi melalui airborne," Bambang menambahkan.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Tindakan yang Dibutuhkan Penggunaan Masker N95

Masker
Sebagai bentuk respons cepat, ada 10.000 masker N95 dari BNPB dikirim hari ini Rabu, 29 Januari 2020 untuk WNI di Wuhan dan sekitarnya. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Dalam konferensi persnya, Bambang mengatakan masker N95 berguna untuk mencegah transmisi lewat pada tindakan-tindakan yang memicu aerosol di layanan kesehatan.

Bambang mengatakan beberapa prosedur tersebut antara lain: intubasi trakeal, ventilasi non invasif, trakeostomi, resusitasi jantung paru, dan ventilasi manual sebelum intubasi, nebulasi, dan bronkoskopi.

"Untuk sejawat dokter gigi juga perlu menggunakan pada pemeriksaan gigi seperti scaller, ultrasonic, dan high speed air driven," tambahnya.

Selain itu Bambang mengatakan ada juga beberapa tindakan lain yang membutuhkan masker N95 bagi tenaga kesehatan

"Pada sejawat dokter spesialis THT, untuk pemeriksaan hidung dan tenggorokan, serta teman-teman sejawat dokter mata, dan juga pada saat sejawat dan tenaga kesehatan lain melakukan pengambilan swab."

Bambang menyebut bahwa World Health Organization merekomendasikan tenaga kesehatan agar menggunakan masker bedah. Namun pada kasus dan tindakan tertentu seperti yang disebutkan di atas, tenaga kesehatan diminta menggunakan masker N95.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya