Lahir pada Masa Karantina COVID-19, Bayi Ini Dinamai Lockdown

Pandemi Covid-19 memicu beberapa kisah unik. Salah satunya kelahiran seorang bayi di India yang dinamai Lockdown.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 11 Apr 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2020, 06:00 WIB
[Bintang] Begini Cara Membuat Bayi Jadi Lebih Ceria
Kalau bayi kamu suka rewel, bisa jadi inilah penyebabnya… (Foto: babycenter.com)

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 memicu beberapa kisah unik. Salah satunya kelahiran seorang bayi di India yang dinamai Lockdown.

Bocah laki-laki itu lahir di desa Bacheri, Distrik Sheopur, India, pada Senin 30 Maret lalu. Nama itu diambil karena ia lahir pada saat lockdown selama 21 hari, seperti dilansir dari Daily Mail.

Ketika staf bertanya nama apa yang harus mereka tulis pada akta kelahiran, ibu bocah itu Manju Mail dan ayahnya Raghunath mengungkapkan pilihan yang tidak biasa.

Bayi laki-laki itu diberi nama yang disesuaikan dengan situasi negara yang tengah menerapkan lockdown yang dicanangkan oleh Perdana Menteri Narendra Modi. Manju berkata: "Dia Lockdown, karena dia dilahirkan selama periode lockdown," seperti dikutip Daily Mail.

 “Putra saya dan keluarga kami akan mengingat masa krisis sepanjang hidup ini. Itu adalah nama yang penting. Seluruh dunia menggunakan lockdown sebagai alat untuk melawan pandemi ini. Kita seharusnya tidak menganggap lockdown enteng,” tambah suaminya.

Simak Video Berikut Ini:

Corona dan Covid

Berita tentang bayi bernama Lockdown datang hanya seminggu setelah pasangan India lainnya, dari Chhattisgarh, menamai bayi kembar mereka yang baru lahir 'Corona' dan 'Covid'.

Orang tua, Preeti dan Vinay Verma mengatakan kepada Press Trust of India bahwa nama Corona dan Covid dipilih untuk melambangkan kemenangan atas kesulitan.

Saat itu, Preeti mengatakan: “Virus itu berbahaya dan mengancam jiwa tetapi wabahnya membuat orang fokus pada sanitasi, kebersihan, dan menanamkan kebiasaan baik lainnya. Jadi, kami memikirkan nama-nama ini.”

Ada lebih dari 5.700 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di India dan 166 kematian yang diketahui.

Pada saat kuncian itu diberlakukan pada 24 Maret, Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan: "Untuk menyelamatkan India, untuk menyelamatkan setiap warganya, Anda, keluarga Anda ... setiap jalan, setiap lingkungan dikurung."

Dia memberlakukan langkah-langkah termasuk penutupan semua bisnis yang tidak penting, serta menutup sekolah dan universitas dan memberlakukan larangan untuk pertemuan-pertemuan publik. Namun, rumah sakit dan fasilitas medis lainnya tetap beroperasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya