Eijkman Distribusikan 40 Ribu Tabung Spesimen COVID-19 ke 31 Provinsi

Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sudah mendistribusikan 40.000 tabung penyimpanan spesiman COVID-19 ke 31 provinsi di Indonesia.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 23 Apr 2020, 18:02 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2020, 18:02 WIB
Avigan
Eijkman sudah mendistribusikan 40.000 tabung penyimpanan spesiman COVID-19 ke 31 provinsi di Indonesia. Credit: pexels.com/Chokniti

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman sudah mendistribusikan 40.000 tabung penyimpanan spesimen COVID-19 ke 31 provinsi di Indonesia. Tabung penyimpanan spesimen COVID-19 ini dinamakan virus transport medium (VTM).

"VTM merupakan media untuk menyimpan spesimen virus Corona COVID-19 yang diambil dari swab. Sampai saat ini, kami telah mendistribusikan sebanyak 40.000 tabung VTM ke 31 provinsi yang ada di Indonesia," ucap Kepala LBM Eijkman, Amin Soebandrio di Graha BNPB, Jakarta, ditulis Kamis (23/4/2020).

Amin menyebut, saat ini ada 48 laboratorium yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 di Indonesia. Eijkman juga berupaya terus meningkatkan pemeriksaan sampel.

"Kami menyumbangkan dan berkontribusi dalam pemberian (dan pemeriksaan) sampel sebanyak kurang lebih 15 persen dari kapasitas nasional 48 laboratorium yang ada," lanjutnya.

Data per 21 April 2020, Eijkman sudah menerima 6.124 sampel dari seluruh Indonesia. Dalam sehari, Eijkman mampu memeriksa spesimen COVID-19 hingga 1.116 spesimen.

Tingkatkan Deteksi Virus

Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)

Kapasitas deteksi virus Corona akan terus dilakukan LBM Eijkman. Hak ini supaya pasien dapat tertangani dengan baik secara tepat.

"Yang pasti kami akan terus meningkatkan kapasitas deteksi virus. Apalagi seiring dengan semakin tingginya jumlah kasus yang harus diperiksa, sehingga penanganan pasien COVID-19 diharapkan dapat segera teratasi dengan pengobatan yang baik dan benar," Amin melanjutkan.

Eijkman punya ketersediaan alat pemeriksa spesimen dan ekstraksi virus yang mumpuni. Sebut saja qRT PCR, Automated Extraction and PurificationSystem, dan Refrigerated Microcentrifuge.

Ketersediaan alat-alat tersebut juga berkat bantuan Badan Intelijen Negara (BIN).

Berdasarkan data per 22 April 2020, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 7.418 orang, 913 sembuh, dan 635 meninggal.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya