Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan tidak akan terburu-buru untuk membuka sektor pendidikan terkait dalam penerapan new normal dan pencegahan COVID-19.
Kemenko PMK menyebutkan, sektor pendidikan atau sekolah akan menjadi yang terakhir dibuka agar anak-anak tidak terpapar COVID-19.
Baca Juga
"Pesannya dari Pak Menko (Muhadjir Effendy), sektor pendidikan kalau mau dibuka, itu adalah yang terakhir," kata Ghafur Dharmaputra, Deputi Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK.
Advertisement
"Jadi jangan tergesa-gesa kita membuka sektor pendidikan," Ghafur menambahkan dalam Forum Diskusi Denpasar12 yang diadakan secara daring pada Rabu (3/6/2020).
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Belum Bisa Pastikan Waktu Pembukaan Sekolah
Dikutip dari laman resmi Kemenko PMK, Menko Muhadjir Effendy sebelumnya juga telah menyatakan hal serupa. Muhadjir mengatakan, sulit untuk menghitung risiko yang mungkin terjadi apabila dilakukan pembukaan sekolah secara tergesa-gesa.
"Mengingat risikonya tidak bisa dihitung dengan mudah akibat dari pengurangan pembatasan atau pembukaan sekolah," kata Muhadjir dalam diskusi Muhammadiyah melalui telekonferensi pada Sabtu pekan lalu.
Namun, pemerintah belum bisa memastikan kapan sektor pendidikan akan dibuka. Kemenko PMK menyatakan bahwa dalam skenario yang telah dirancang, sekolah paling cepat baru bisa dibuka di akhir tahun atau awal tahun 2021.
"Itu hanya ancar-ancar saja. Kalau menurut kalender itu pertengahan Juli, tapi Kemenko PMK tidak merekomendasikan skenario masuk sekolah pada waktu tersebut," ujarnya.
Advertisement