Bahan Celana Dalam Terbaik untuk Kesehatan Vagina

tahukah Anda jika pakaian dalam yang Anda kenakan turut berperan dalam kesehatan vagina Anda?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 11 Jun 2020, 22:01 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2020, 22:01 WIB
Underwear/unsplash Danijela
Underwear/unsplash Danijela

Liputan6.com, Jakarta Ada banyak hal yang harus menjadi perhatian para wanita, termasuk kesehatan vagina. Mungkin sebagai seorang perempuan, Anda paham betul bagaimana merawatnya dengan baik dan bagaimana mempertahankan serta mencapai kesehatan vagina yang baik. Tetapi, tahukah Anda jika pakaian dalam yang Anda kenakan turut berperan dalam kesehatan vagina Anda?

"Dalam hal kesehatan vagina, kain yang lebih diutamakan untuk dijadikan pakaian dalam adalah kain yang bisa membuat kulit bernapas dan dari bahan alami. Biasanya kami sarankan menggunakan kapas, karena merupakan salah satu kain alami yang paling mudah ditemukan," Heather Irobunda, MD, dokter ob-gyn bersertifikat, dikutip POPSUGAR.

"Adapun alasan lain untuk memilih bahan pakaian dalam dari serat kapas atau katun karena bahan alami serta mampu menyerap kelembapan. Sedangkan, bahan kain lainnya membuat area yang sudah lembab menjadi lebih lembab dan merupakan tempat sempurna bagi bakteri dan infeksi jamur berkembang biak," kata Kameelah Phillips, MD, dokter ob-gyn bersertifikat kepada POPSUGAR.

Jadi, saat belanja pakaian dalamIrobunda menyarankan untuk lebih dulu mengetahui tingkat sensitivitas kulit dan tubuh Anda. Vagina adalah salah satu tempat paling sensitif dalam tubuh. Jika Anda rentan terhadap reaksi alergi terhadap kain, pewarna, atau bahan kimia, berhati-hatilah saat membeli pakaian dalam, sarannya.

Jika Anda memiliki reaksi alergi terhadap bahan dan pewarna di tempat lain di tubuh Anda, ada kemungkinan Anda akan memiliki semacam reaksi pada area vagina dan vulva, jelas Irobunda lebih lanjut.

Pada intinya, Irobunda merekomendasikan untuk menghindari pakaian dalam yang terbuat dari bahan-bahan sintetis seperti poliester dan spandex dan yang banyak diwarnai karena dapat menyebabkan reaksi yang merugikan - seperti ruam, iritasi, atau infeksi vagina - ke jaringan vulva dan vagina yang halus.

 

Hindari pula nilon dan poliester

Shinzen Underwear
Shinzen Underwear/copyright bukalapak.com

Dr. Phillips juga menyarankan untuk menghindari memakai pakaian dalam yang terbuat dari nilon dan poliester karena keduanya yang paling cenderung mempertahankan kelembaban. Menurutnya, hanya memakai panty liner tidaklah cukup, karena saat beraktivitas dan bergerak, panty liner juga tidak bisa mempertahankan bentuk dan posisi awalnya.

Beberapa orang memilih atau lebih suka berolahraga tanpa mengenakan pakaian dalam, itu hak setiap individu. Tetapi kalau ingin mengenakan pakaian dalam, pertimbangkanlah kain yang nyaman yang bisa membuat kulit bernapas untuk mencegah kelembaban mengumpul di sekitar area vagina Anda, menurut Dr. Irobunda.

Saat beraktivitas fisik, area vagina akan lebih lembab dan hindari bahan yang mungkin tidak cukup untuk membuat kulit Anda bernapas, jelas Dr. Irobunda. Sehingga untuk meminimalkan kelembaban ekstra, pilihlah pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang mampu menyerap keringat.

Kebanyakan orang salah paham mengenai bahan yang membuat nyaman dan terkait berapa lama memakainya, terutama saat berolahraga. Saat kondisi vagina masih basah, bukan berarti bahan kain alami mampu menghilangkan kelembaban dan mengeringkannya.

Saat berolahraga, Dr.Philips tidak merekomendasikan memakai pakaian dalam seperti celana pendek, boyshort, atau gaya hipster dengan renda. Dikhawatirkan, rendanya akan masuk ke anus, dan jika terus menerus dapat memindahkan bakteri dari anus ke vagina yang dapat menyebabkan iritasi dan infeksi, jelasnya.

Namun belum tentu Anda harus membuang semua pakaian dalam berenda sekarang karena mungkin memiliki poliester. Memakainya selama sehari atau untuk suatu acara tidak selalu akan menyakiti atau membahayakan Anda. Kecuali jika Anda rutin memakainya yang menjadikannya bermasalah.

Mengganti pakaian dalam mungkin merupakan langkah awal yang baik untuk menjaga kesehatan vagina Anda, namun Anda tetap harus ke dokter jika memiliki masalah terutama yang berkaitan dengan vagina Anda.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya