Unair Akan Evaluasi Hasil Uji Klinis Kombinasi Obat Penawar COVID-19

Universitas Airlangga (Unair) segera akan mengevaluasi hasil uji klinis lima kombinasi obat penawar COVID-19 temuan peneliti perguruan tinggi tersebut.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 15 Jul 2020, 06:26 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2020, 06:26 WIB
Avigan dan Choloroquine Hanya Obat Sementara
Ilustrasi Obat-obatan Credit: pexels.com/PietroJeng

Liputan6.com, Jakarta Universitas Airlangga (Unair) segera akan mengevaluasi hasil uji klinis lima kombinasi obat penawar COVID-19 temuan peneliti perguruan tinggi tersebut.

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengatakan, pengujian terhadap lima kombinasi obat itu tengah dilakukan oleh sejumlah rumah sakit.

"Sekarang sedang diuji di sejumlah rumah sakit di Lamongan, Kediri, dan RS Unair (RSUA) serta RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto) Jakarta. Hasil uji klinisnya akan kami evaluasi dalam 1-2 minggu ke depan," ujar Nasih di Surabaya, Selasa (14/7), melansir Antara.

Menurut Nasih, uji klinis membutuhkan waktu panjang, namun dengan situasi pandemi saat ini diharapkan jika obat sudah terbukti dari sejumlah pengujian maka segera diadaptasikan secara massal.

Unair tak hanya mengupayakan temuan obat COVID-19, melainkan juga menyiapkan uji klinis untuk vaksin SARS-CoV-2.

"Tim peneliti Unair juga mengembangkan vaksin pendekatan oral atau tetes. Saat ini vaksin COVID-19 ini masih dalam tahap clinic ethical clearens atau menunggu proses uji klinik," ucapnya.

 

 

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

Uji Toksisitas dan Efektivitas

Tim peneliti Unair Surabaya menemukan lima kombinasi obat untuk mengatasi COVID-19 yang bisa langsung digunakan karena telah ada di pasaran, pada Juni 2020.

Kelima kombinasi obat tersebut adalah lopinavir-ritonavir-azitromisin, lopinavir-ritonavir-doxixiclin, lopinavir-ritonavir-klaritomisin, hidroksiklorokuin-azitromisin dan hidroksiklorokuin-doxixiclin.

Kombinasi tersebut telah dinyatakan punya efektivitas mencegah masuknya virus, menghambat repklikasi, serta mencegah perkembangbiakan virus.

Nasih mengatakan, Uniar telah melakukan proses uji toksisitas dan efektivitas kombinasi kelima regimen obat tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya