Liputan6.com, Jakarta Tingkat kronis dari hepatitis B juga dipengaruhi oleh usia pasien. Maka dari itu, pencegahan penyakit ini penting agar tidak menimbulkan kondisi yang kronis.
Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) cabang Makassar, Fardah Akil, mengatakan bahwa bayi yang terkena infeksi hepatitis B memiliki angka kronis yang bisa mencapai hingga 90 persen.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau pada usia anak-anak umumnya akan mencapai infeksi 20 persen yang akan menjadi kronik carrier atau pembawa yang terus menerus," kata Fardah dalam sebuah seminar daring yang diadakan pada Senin (27/7/2020).
Advertisement
"Kalau kena pada usia dewasa angkanya hanya kurang dari 5 persen," ujarnya.
Padahal, infeksi hepatitis B umumnya terjadi pada saat kelahiran atau di usia masih anak-anak dengan moda penularan antara ibu dan anak atau dari satu orang ke orang yang lain.
"Angka kronisitasnya sangat tinggi sehingga risiko kanker hati pada pasien hepatitis B ini sangat tinggi," kata Farida.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Perbaikan pada Bayi hanya 10 Persen
Selain itu, apabila bayi terkena hepatitis B, maka angka perbaikannya hanya 10 persen. "Untuk anak-anak bisa terjadi perbaikan sekitar 80 persen dan kalau kena pada saat usia dewasa itu lebih dari 95 persen bisa ada perbaikan," tambah Fardah.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa hepatitis B merupakan jenis hepatitis yang sebagian besar menginfeksi penduduk Indonesia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra Waworuntu mengatakan bahwa program nasional dalam pencegahan dan pengendalian hepatitis B saat ini terfokus pada pencegahan penularan dari ibu ke anak.
"Untuk itu kami sangat menekankan kepada seluruh masyarakat agar melakukan deteksi dini hepatitis B," kata Wiendra.
Di sini, pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian vaksin hepatitis B pada bayi.
Advertisement