Antara Antiseptik dan Disinfektan, Mana Yang Lebih Ampuh Hilangkan Virus Corona?

Munculnya virus corona di dunia membuat semua orang belajar untuk menjadi higienis. Berbagai cara dilakukan oleh masyarakat agar terhindar dari bakteri dan virus, salah satunya adalah dengan menggunakan antiseptik dan disinfektan.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Sep 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2020, 07:00 WIB
Antiseptik vs Disinfektan
Sumber: Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Dalam mencegah terinfeksi virus corona, tentu kita harus mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah yaitu 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Hand Sanitizer dan juga disinfektan marak digunakan belakangan ini karena keduanya mengandung alkohol yang cukup tinggi untuk mampu membunuh virus. Lalu dari keduanya mana yang lebih ampuh untuk menangani virus corona ?

Ilustrasi Gambar Antiseptik/Hand Sanitizer
Sumber: Unsplash

Apa itu Antiseptik ?

Di kutip dari healthline, antiseptik adalah zat yang dapat menghentikan atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme. Zat ini sering digunakan di rumah sakit dan pengaturan medis lainnya untuk mengurangi risiko infeksi selama operasi dan prosedur lainnya.

Berbagai jenis antiseptik digunakan dalam di lingkungan medis. Beberapa juga tersedia untuk digunakan dalam bentuk kemasan seperti hand sanitizer.

Ilustrasi Gambar Disinfektan/Disinfektan Spray
Sumber: Unsplash

Apa itu Disinfektan ?

Di kutip dari byjus.com, Disinfektan dapat diartikan sebagai agen antimikroba yang dapat diaplikasikan pada permukaan beberapa benda untuk menghancurkan mikroorganisme yang berada di dalamnya.

Apa Perbedaan Antiseptik dan Disinfektan ?

Antiseptik dan disinfektan sama-sama membunuh mikroorganisme, dan banyak orang menggunakan istilah tersebut secara bergantian. Hal ini menambah kebingungan, antiseptik kadang disebut sebagai desinfektan kulit.

Tetapi ada perbedaan besar antara antiseptik dan disinfektan. Antiseptik dioleskan ke tubuh, sementara disinfektan diaplikasikan ke permukaan mati atau benda, seperti meja dan gagang pintu. Dalam pengaturan bedah, misalnya, dokter akan mengoleskan antiseptik ke situs bedah di tubuh seseorang dan menggunakan desinfektan untuk mensterilkan meja operasi.

Antiseptik dan disinfektan mengandung zat kimia yang terkadang disebut biosida. Hidrogen peroksida adalah contoh bahan umum dalam antiseptik dan disinfektan. Namun, antiseptik biasanya mengandung konsentrasi biosida yang lebih rendah daripada disinfektan.

Jadi yang membedakan antara antiseptik dan disinfektan hanya dimana kita mengaplikasikannya. Dan dapat dilihat dengan jelas bahwa cairan disinfektan lebih berbahaya daripada antiseptik. Kandungan zat kimia di dalam cairan disinfektan di buat sedemikian rupa agar dapat mensterilkan sebuah benda dari bakteri atau kuman. Cairan disinfektan juga sangat tidak disarankan untuk digunakan pada perumaan kulit, melainkan antiseptik.

 

(Deskhila Wijaya)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya