Tower 4 Wisma Atlet Resmi Dibuka untuk OTG COVID-19, Bagaimana Ketersediaan Tenaga Medis?

Melihat adanya peningkatan jumlah pasien OTG Covid-19 di Jakarta, ruang isolasi di Wisma Atlet diperbanyak. Lalu apakah jumlah perawat dan dokter saat ini sudah memadai?

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Sep 2020, 17:15 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2020, 17:01 WIB
Tower 4 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, mulai beroperasi untuk tampung OTG Covid-19 pekan depan
Tower 4 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, mulai beroperasi untuk tampung OTG Covid-19 (dok Satgas Covid-19)

Liputan6.com, Jakarta Koordinator RSD Wisma Atlet Kemayoran Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Tugas Ratmono menyatakan keterisian ruang isolasi pasien tanpa gejala (OTG) COVID-19 pada Tower 5 kini sudah mencapai 90 persen. Sementara ruang isolasi pasien dengan gejala COVID-19 pada Tower 6 dan 7 sudah mencapai 80 persen.

Melihat kapasitas yang semakin padat, akhirnya Tower 4 Wisma Atlet pun resmi dibuka pada hari ini, 21 September 2020.

“Saat ini kita sediakan 1.546 bed, yang sudah kita siapkan di Tower 4. Dan sejak tadi pagi kita sudah mulai memasukkan pasien positif COVID-19 yang tanpa gejala karena sudah siap,” jelas Tugas pada saat konferensi pers daring, Senin 21 September 2020 dari kantor Graha BNPB, Jakarta.

Ruang isolasi di Wisma Atlet ini memiliki dua tipe kamar, memuat 2 bed dan 3 bed. Tugas menyebut, sebagian besar kamar berkapasitas 3 bed. Untuk Tower 4 yang baru saja dibuka terdapat sekitar 8.146 bed untuk total 2 bed dan 3 bed

Selain mempersiapkan fasilitas perawatan bagi pasien COVID-19 yang terus meningkat, Tim Satgas Penanganan COVID-19 pun mempersiapkan tenaga perawat maupun dokter. Meningkatnya jumlah pasien COVID-19 juga perlu diiringi dengan jumlah tenaga medis yang memadai. 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Bekerja Sama dengan Organisasi Profesi

Kepala Bidang Koordinator Relawan Medis STCP-19 Jossep F. Wiliam mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan organisasi profesi untuk memenuhi kebutuhan jumlah tenaga medis.

“Kami bekerja sama dengan organisasi profesi baik itu Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan juga PPNI ataupun organisasi profesi yang lainnya untuk menyediakan tenaga medis ke rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan. Dan saat ini para perawat kami masih stand-by 2.000-an perawat” jelas Jossep, Senin 21 September 2020 dari kantor Graha BNPB, Jakarta.

Jossep mengatakan, untuk mengatasi kekurangan jumlah relawan medis COVID-19, dokter-dokter internship pun dipersiapkan untuk turun ke lapangan. Meski demikian, Tim Satgas COVID-19 tetap memperhatikan keamanan kesehatan para tenaga medis tersebut.

“Kita mau mereka juga tetap aman, jadi mereka tetap didampingi dan kita saat ini juga tetap meminta untuk penambahan tenaga dokter yang bertugas.” tegas Jossep.

Jossep mengatakan pertempuran terbesar dalam melawan pandemi Covid-19 bukanlah di Wisma Atlet, melainkan di masyarakat. Masyarakat diingatkan terus menerus untuk tetap menjalani protokol kesehatan serta masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang berkerumun atau bergerombol terlebih dahulu.

Bukan hanya pemerintah yang membantu dalam menangani pasien Covid-19, tapi masyarakat juga membantu menjaga diri masing-masing dengan melakukan 3M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

(Deskhila Wijaya)

Infografis Mutasi Virus Corona COVID-19

Infografis Waspada Mutasi Virus Corona D614G dan Q677H. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Waspada Mutasi Virus Corona D614G dan Q677H. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya